KSOP Merak Gandeng Bea Cukai Lakukan Proses Atas Penyelundupan Limbah Kapal Asing X Press Pearl

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

SurabayaPostNews — Keberadaan limbah kapal X Press Pearl milik Perusahaan pelayaran asal Singapura di perairan Pelabuhan Merak, Banten dalam kegiatan scrup atau pemotongan limbah badan kapal dibenarkan kepala KSOP (Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan) Banten, Brigjen Pol. Capt Hermanta.

Dalam keterangannya, Hermanta menyatakan limbah kapal X Press Pearl sejak dari kepulauan Riau tidak ada masalah, namun KSOP bekerja sama dengan pihak Bea Cukai untuk memproses limbah Kapal X Press Pearl.

“ Iya tapi dari Kepri tidak ada masalah. Makanya kami bekerja sama dengan Bea Cukai untuk proses kapal tersebut,” ujar Jenderal bintang satu yang pernah menjabat KSOP Makasar.

Sebelumnya Limbah Kapal X Press Pear berbendera Singapura masuk ke Indonesia melalui Pelabuhan Batam pada tahun 2023 silam, banyak mendapat kecaman dari sejumlah organisasi lingkungan. Pasalnya, atas masuk Kapal X Press Pearl ke Pelabuhan Batam, menjadikan Indonesia negara penampung limbah. Terlebih lagi Otorias Batam kapal tersebut tidak mengantongi dokumen lengkap.

“rongsokan kapal itu harus dipulangkan ke tempat asalnya dimana kapal tersebut terbakar, karena sangat berbahaya bagi lingkungan hidup, baik tanaman, hewan terutama manusia,” jelas Azhari Hamid, aktivis lingkungan seperti yang pernah dikutip owntalk.

Sementara, dalam penelitian selama 2 tahun ini, Lembaga Elsevier yang berpusat di Belanda dengan ratusan peneliti ahli, menyimpulkan bahwa bangkai kapal itu sangat berbahaya bagi lingkungan. Para peneliti mengumpulkan sampel air permukaan sedalam 10 sentimeter (4 inci) dari 11 titik sampel yang meliputi garis pantai yang membentang dari Negombo barat hingga Bentota selatan, yang mencakup bentangan sepanjang sekitar 120 kilometer (75 mil). Studi dimulai pada Oktober 2021, kira-kira empat bulan setelah bencana maritim, dengan beberapa latihan pengambilan sampel dilakukan hingga Desember 2021 setiap bulan.
. Mereka juga menemukan biotoxin yang dikenal sebagai saxitoxin, yang merupakan neurotoxin kuat yang berbahaya bagi hewan dan manusia.
“Ini adalah saksitoksin pertama yang tercatat di perairan pantai Sri Lanka dan dampak nutrisi yang dikeluarkan oleh kapal MV X-Press Pearl bisa menjadi salah satu alasan utamanya,” kata Pathmalal kepada Mongabay, sebuah majalah online yang memuat hasil karya para ahli.

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

Your email address will not be published.