BATU (SurabayaPostNews) – Desa Beji,Kecamatan Junrejo Kota Batu atasi pengelolaan sampah mengunakan pola swadaya masyarakat.
Hal ini disampaikan Kades Beji Deny Cahyono alias Sabeny ketika dikonfirmasi terkait pengelolaan sampah,Kamis (28/9/2023).
“Alhamdulilah kesadaran warga Desa Beji sangat bagus,dengan pengelolaan sampah saat ini mengunakan uang swadaya dari masyarakat desa setempat senilai Rp 10 ribu per bulan untuk tiap rumah, dengan total rumah 2.016,” kata Sabeny, Kamis (28/9/2023).
Sisi lain, Sabeny menyebut Pemkot (pemerintah kota) Batu melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk bantuan anggaran sudah dapat kabar sudah bisa diajukan.
“Dua persen dari besaran ADD (anggaran dana desa).Untuk Desa Beji dapat dana tambahan sebesar Rp 473 juta sekian. Dari besaran ADD kita sebesar Rp 2,3 miliar. Teknis 2 persen kita optimalkan untuk Sarpras (sarana dan prasarana) TPS3R Desa Beji,” kata Sabeny.
Sementara menurut Sabeny mekanisme pengelolaan sampah Desa Beji membawahi 3 dusun,terdiri 24 RT dan 6 RW dengan jumlah sampah sekitar satu 1,5 ton per hari.
“Sistem pengelolaan, sementara ini pemilahan sampah organik dan sampah kering.Sampah organik berupa sisa nasi,sayuran, itu dilakukan oleh KSM (kelompok swadaya masyarakat) Desa Beji,”paparnya.
Itu papar dia,ada sejumlah 7 orang pekerja pemilah sampah,untuk sampah kering yang laku, dijual,dan sampah residu dibakar.
“Sekarang kami sedang menyelesaikan tungku pembakaran sampah yang berada di area makam, terletak di RT 3/ RW 4 Dusun Jamberejo,”terangnya.
Lanjutnya,terkait sampah – sampah di Desa Beji pihaknya menyebut banyak dari pembungkus makanan kertas,dan bungkus kotak makan.
“Sampah-sampah yang tidak laku dijual, sejenis residu kita bakar,dan sampah sisa makanan,dan sayur kita kumpulkan dan dijual untuk pakan ternak, itu ada yang mengambil,” kata dia.
Untuk 7 warga pemilah sampah yang tergabung di KSM, menurut Sabeny perorang mendapat upah senilai Rp 1,8 juta hingga Rp 2 juta. Sementara anggaran yang digunakan bayar ongkos mereka dari swadaya masyarakat senilai Rp 10 ribu perumah dalam 1 bulan,di Beji tercatat sebanyak 2016 rumah,”tandasnya.
Lantas tandas dia, besaran swadaya masyarakat tersebut terkumpul senilai Rp 21 juta per bulan.
“Dengan besaran anggaran yang dimaksud, untuk ongkos pekerja sebanyak 7 orang,kalau rata – rata Rp 2 juta perorang sekitar Rp 14 juta,sisanya untuk keperluan operasional kendaran angkut sampah, dan kebutuhan lainya,”lanjutnya.
Bahwa Desa Beji dalam pengelolaan sampah sementara,tidak mengunakan anggaran yang ada di desa.
“Untuk anggaran Sarpras TPS3R akan mengunakan bantuan dari Pemkot Batu dengan besaran 2 persen dari besaran ADD yang kami terima. Semoga dana tersebut segera cair dan desa segera fokus pada pengelolaan sampah,” pungkasnya.(Gus)