Jika Ingin Mengatasi Stunting, Pemerintah Harus Sediakan Susu Murni Di Menu MBG

Susu menjadi faktor utama dalam melengkapi kebutuhan gizi di menu MBG. Namun, produk susu yang ada di menu MBG masih jauh dalam standart mutu

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

SURABAYA (SurabayaPostNews) – Program makan bergizi gratis (MBG) dinilai banyak kalangan mempunyai manfaat bagi masyarakat, Selain meningkatkan gizi anak juga menumbuhkan perekonomian dan membuka lapangan pekerjaan.

Dalam perjalanannya, progam MBG mengalami pro-kontra di kalangan masyarakat. Lantaran banyak kasus siswa yang mengalami keracunan atau temuan hewan melata di menu makanan MBG.

Evi Zainal Abidin Ketua Koperasi Sukamakmur, Grati, Pasuruan, mengapresiasi program MBG yang dinilai mempunyai manfaat Multiplier Effect.

“Program ini sangat baik, kita harus dukung program ini. Manfaatnya sangat luar biasa, terbukti berdampak kepada segala sektor,” ujarnya, Senin (17/11/2025).

Menurut Evi yang juga menjabat sekertaris Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) Pusat, hal ini juga perlu diimbangi dengan pengolahan gizi dari menu makanan salah satunya susu.

“Susu menjadi faktor utama dalam melengkapi kebutuhan gizi di menu MBG. Namun, produk susu yang ada di menu MBG masih jauh dalam standart mutu,” katanya.

Lanjutnya, Evi menilai pemerintah dalam menerapkan aturan standart kandungan susu murni di menu MBG masih tergolong rendah.

“Dalam aturannya, pemerintah hanya mewajibkan produk susu kandungan susu segar minimal 20%. Seharusnya, idealnya minimal kandungan susu murni harus 50%,” tegasnya.

Evi mengingatkan, Jika pemerintah serius dalam menangani masalah stunting dan pemenuhan gizi melalui program MBG. Pemerintah harus serius menerapkan aturan standart mutu untuk kandungan susu.

“Tidak ada ceritanya, program MBG ini mampu mengatasi stunting, kalau komposisi kandungan susu murninya hanya 20 persen,” ucapnya.

Program MBG lahir dari keinginan luhur guna memastikan bahwa setiap anak Indonesia mendapatkan akses terhadap makanan sehat dan bergizi, dan sebagai bekal utama dalam membentuk sumber daya manusia sehat, cerdas, produktif, dan berdaya saing.

“Kalau kita ingin menyelamatkan indonesia khususnya anak anak, pemerintah harus menyediakan susu berkualitas dengan kandungan susu murni 100%,” bebernya.

Ia pun mendorong masyarakat, untuk memilih susu berkualitas yang kandungan susu murninya 100%, bukan susu oplosan untuk kebutuhan anak-anak mereka.

“Masyarakat lebih memilih BBM berkualitas untuk kendaraan mereka, tapi tidak memilih susu murni 100%. Padahal susu dikonsumsi masuk kedalam tubuh kita,” pungkasnya.

Get real time updates directly on you device, subscribe now.