Surabaya, SurabayaPostNews.com – Keuangan global tengah memasuki fase baru. Setelah bertahun-tahun dikendalikan oleh bank sentral dan institusi besar, kini muncul teknologi yang memungkinkan rakyat menciptakan likuiditas sendiri melalui tokenisasi Real World Assets (RWA).
Aset nyata milik masyarakat—mulai tanah, rumah, mobil, hingga motor—dapat diubah menjadi instrumen digital yang bisa diperdagangkan tanpa perantara.
Konsep ini berpotensi menjadi revolusi besar dalam perekonomian kerakyatan, sekaligus menawarkan jalan keluar dari sistem keuangan yang selama ini terlalu tersentralisasi.
Apa Itu RWA?
Real World Assets (RWA) adalah konsep mengubah aset fisik di dunia nyata menjadi aset digital di blockchain.
Contoh RWA:
- tanah dan sertifikat,
- rumah atau kontrakan,
- apartemen,
- kendaraan bermotor,
- mesin usaha,
- komoditas,
- bahkan piutang atau pendapatan bisnis.
Ketika aset ini ditokenisasi, mereka mendapatkan “kembaran digital” dalam bentuk token atau NFT yang mewakili kepemilikan atau hak atas aset tersebut.
Dengan kata lain:
RWA adalah jembatan antara ekonomi dunia nyata dan ekonomi digital.
Bagaimana Tokenisasi Mengubah Aset Jadi Likuiditas
Sistem saat ini membuat rakyat sulit mengakses modal. Tanah tidak bisa dicairkan cepat, motor tidak bisa digunakan sebagai aset produktif secara langsung, dan rumah tidak bisa dijual sebagian.
Tokenisasi mengubah itu semua.
1. Aset Dipecah Menjadi Token
Contoh: sebuah rumah 500 juta bisa dipecah jadi 500.000 token, masing-masing 1.000 rupiah.
2. Token Dapat Diperjualbelikan Kapan Saja
Masyarakat bisa membeli 1 token, 10 token, atau 10.000 token sesuai kemampuan.
3. Aset Menghasilkan Pendapatan untuk Pemilik Token
Jika aset disewakan, dijual, atau menghasilkan arus kas, keuntungan otomatis mengalir ke pemegang token melalui smart contract.
4. Tanpa Bank, Tanpa Notaris, Tanpa Birokrasi
Aset menjadi likuid karena nilai tidak lagi mengendap dalam bentuk fisik—semuanya bisa diperdagangkan secara digital 24/7.
Mengapa Ini Penting
Selama ini likuiditas hanya bisa diciptakan melalui lembaga besar: bank sentral, bank komersial, atau korporasi. Rakyat hanya menerima dampak, bukan menjadi sumber kekuatan ekonomi.
Tokenisasi RWA membalikkan struktur itu.
1. Rakyat Bisa Ciptakan Likuiditas Sendiri
Tanah di kampung, rumah kecil di kota, mobil pribadi, atau motor ojek online bisa menjadi aset yang menghasilkan modal.
2. Tidak Tergantung pada Bank
Tidak perlu lagi meminjam uang dengan bunga mencekik.
Aset sendiri adalah modal.
3. Akses Kepemilikan Lebih Merata
Masyarakat kecil bisa memiliki bagian dari aset besar:
- apartemen,
- hotel,
- gudang,
- atau proyek besar.
4. Transparansi Tinggi
Tidak ada manipulasi, tidak ada data gelap, dan tidak ada permainan angka di balik meja.
RWA sebagai Jalan Melawan Sistem yang Korup
Banyak negara, terutama berkembang, masih berhadapan dengan:
- birokrasi lambat,
- regulasi yang tumpang tindih,
- korupsi di lembaga keuangan,
- permainan bunga oleh bank sentral,
- akses permodalan yang tidak adil.
Tokenisasi RWA menawarkan sistem yang:
- terbuka,
- terdesentralisasi,
- tidak bisa dimanipulasi,
- dan bisa diakses semua kalangan.
Ini bukan hanya inovasi teknologi—ini koreksi terhadap ketidakadilan struktural.
Mobil dan Motor Rakyat: Bukan Lagi Aset Mati
Dalam konsep ekonomi lama, kendaraan pribadi hanyalah alat kerja atau konsumsi. Tetapi dalam model RWA:
- mobil bisa ditokenkan,
- motor bisa menjadi aset digital,
- pendapatan operasional bisa dibagi otomatis ke pemegang token.
Kendaraan rakyat kini dapat berperan sebagai penghasil modal, bukan hanya beban biaya.
Hyper-Tokenized Society: Masa Depan Berjalan dari Bawah
Ketika jutaan rakyat men-tokenisasi aset mereka, likuiditas nasional tidak lagi bergantung pada bank besar. Ini menciptakan ekosistem ekonomi bottom-up, bukan lagi top-down.
Di masa depan:
- rumah bisa distake,
- tanah bisa dipinjamkan,
- motor bisa diperdagangkan seperti saham,
- dan aset rakyat menjadi fondasi ekonomi digital nasional.
Aset Rakyat adalah Kekayaan Negara yang Sebenarnya
Jika sistem tokenisasi dapat diadopsi secara luas dan teratur, Indonesia bisa menjadi negara pelopor ekonomi kerakyatan digital.
RWA memungkinkan rakyat:
- menciptakan nilai sendiri,
- mengontrol modal sendiri,
- dan melawan ketimpangan yang selama ini dipelihara oleh sistem keuangan terpusat.
Likuiditas masa depan bukan dari gedung megah bank sentral,
tetapi dari gerakan rakyat yang sadar.
