Musala Ponpes Al-Khoziny Buduran Ambruk Saat Salat Asar, Puluhan Santri Jadi Korban

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Sidoarjo — Musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny yang terletak di Desa Buduran, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, ambruk pada Senin sore (29/9/2025) sekitar pukul 15.00 WIB. Insiden ini terjadi ketika ratusan santri sedang melaksanakan salat Asar berjamaah.

Menurut keterangan saksi mata, runtuhnya bangunan musala terjadi tiba-tiba pada rakaat kedua. Suara gemuruh keras terdengar sebelum atap dan dinding ambruk, menimpa para santri yang sedang beribadah.

“Kami kaget sekali, tiba-tiba ada getaran, lalu bangunan langsung runtuh,” ujar salah seorang warga yang ikut membantu evakuasi.

Tim SAR gabungan bersama Basarnas Surabaya segera dikerahkan ke lokasi. Hingga Senin malam, proses evakuasi masih berlangsung.

Laporan sementara menyebutkan 79 santri menjadi korban dan dirawat dirumah sakit, sebagian berhasil diselamatkan, dan satu orang korban jiwa telah terkonfirmasi.

Data korban masih terus diverifikasi oleh pihak kepolisian dan tim medis karena jumlah santri di lokasi diperkirakan mencapai lebih dari 100 orang.

Puluhan ambulans disiagakan di sekitar lokasi untuk membawa korban ke rumah sakit rujukan. Sejumlah santri yang berhasil dievakuasi dalam kondisi luka langsung mendapat perawatan intensif.

Pihak keluarga dan wali santri terlihat memenuhi area pondok untuk mencari informasi mengenai kondisi anak-anak mereka.

Penyebab pasti ambruknya musala masih dalam penyelidikan. Namun, sejumlah dugaan awal menyebut adanya masalah pada fondasi dan konstruksi bangunan.

Beberapa saksi mengaku merasakan getaran sebelum bangunan ambruk. Aparat kepolisian bersama dinas terkait akan melakukan pemeriksaan teknis terhadap struktur bangunan untuk memastikan penyebab utama insiden.

Pengasuh Ponpes Al-Khoziny telah menyampaikan rasa duka mendalam atas peristiwa ini dan berkomitmen untuk bekerja sama penuh dengan aparat dalam proses evakuasi dan penanganan korban. Pihak ponpes mohon doa dari masyarakat agar seluruh santri dan keluarga diberikan ketabahan atas musibah yang terjadi.

Kapolda Jawa Timur bersama jajaran kepolisian turun langsung mengawasi evakuasi. Pemerintah daerah juga menyiapkan dukungan medis dan psikososial bagi korban serta keluarga.

Peristiwa ini mengejutkan masyarakat Sidoarjo. Video dan foto detik-detik evakuasi beredar luas di media sosial, terlihat kepanikan para santri serta usaha keras tim penyelamat mengeluarkan korban dari reruntuhan.

Sejumlah relawan juga ikut bergabung membantu proses evakuasi di lokasi kejadian.

Pihak otoritas menekankan pada jurnalis untuk menunggu data resmi terkait jumlah korban.

Hingga berita ini diturunkan, evakuasi masih terus berlangsung dan data korban akan diperbarui secara berkala oleh tim gabungan.@ *

Get real time updates directly on you device, subscribe now.