Investor Asing Beralih ke Tiongkok, Pasar Saham Indonesia Semakin Terpuruk?

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Jakarta — Morgan Stanley Capital International (MSCI) baru-baru ini menurunkan peringkat pasar saham Indonesia dari “equal weight” menjadi “underweight”, sementara peringkat pasar saham Tiongkok justru dinaikkan dari “underweight” ke “equal weight”. Keputusan ini mencerminkan perubahan strategi investasi global, di mana investor mulai lebih optimis terhadap prospek ekonomi Tiongkok dibandingkan Indonesia.

Menurut Jonathan F. Garner, Equity Strategist di Morgan Stanley, pergeseran ini dipicu oleh tren return on equity (ROE) yang menunjukkan pemulihan lebih kuat di Tiongkok, terutama didorong oleh efisiensi operasional dan strategi monetisasi di sektor e-commerce serta teknologi digital. Sebaliknya, ROE di Indonesia mengalami tekanan akibat perlambatan ekonomi domestik dan ketidakpastian kebijakan fiskal.

Dalam riset terbaru, Morgan Stanley memprediksi Indeks Hang Seng akan mencapai 24.000 pada akhir 2025, meningkat sekitar 4%, sementara MSCI China diproyeksikan naik ke 77 dengan pertumbuhan serupa. Selain itu, target indeks CSI 300 A-shares tetap di angka 4.200 (naik 7%), dan MSCI Emerging Markets (EM) direvisi menjadi 1.200, tumbuh sekitar 5%. Tren positif ini sejalan dengan optimisme terhadap pasar ekuitas Tiongkok serta stabilitas mata uang di negara-negara berkembang.

Salah satu faktor utama yang mendorong kenaikan ROE di Tiongkok adalah reformasi struktural di sektor korporasi, terutama di perusahaan teknologi dan manufaktur. Perbaikan tata kelola serta efisiensi produksi telah meningkatkan daya saing perusahaan-perusahaan besar, menarik lebih banyak investasi asing. Sebaliknya, Indonesia masih menghadapi tantangan dalam menarik investor karena tekanan inflasi, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, serta volatilitas di pasar modal.

Sejak awal 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami tren penurunan. Pada 25 Februari 2025, IHSG ditutup melemah 2,41% ke level 6.587,087, menandakan kepercayaan investor yang masih rendah terhadap pasar Indonesia. Dengan perubahan peringkat dari MSCI ini, arus investasi global berpotensi semakin mengalir ke Tiongkok dan negara-negara lain yang dinilai lebih stabil dan menjanjikan pertumbuhan lebih baik.

Get real time updates directly on you device, subscribe now.