Jaringan Bisnis Djoko Susanto, Raja Ritel Indonesia

Djoko Susanto dan Alfamart: Membangun Kerajaan Ritel Indonesia

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

SurabayaPostNews — Djoko Susanto adalah pendiri dan CEO PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart), jaringan minimarket terbesar di Indonesia. Ia berhasil mengembangkan Alfamart menjadi raksasa ritel yang menguasai pasar domestik. Namun, di balik kesuksesan ini, ada peran besar dari perusahaan induk PT Sigmantara Alfindo serta investor asing yang turut serta dalam ekspansi bisnisnya.

PT Sigmantara Alfindo: Pemegang Kendali Alfamart

PT Sigmantara Alfindo, atau dikenal sebagai AlfaCorp, adalah perusahaan investasi yang didirikan oleh Djoko Susanto dan berperan sebagai pemegang saham mayoritas di Alfamart. Saat ini, perusahaan ini menguasai 53,19% saham Alfamart, setara dengan 22,08 miliar lembar saham.

Sejarah Singkat Sigmantara Alfindo

  • 1989: Djoko Susanto memulai bisnis distribusi dan perdagangan di Jakarta.
  • 1999: Meluncurkan minimarket Alfa Minimart di Karawaci, Tangerang.
  • 2002: Alfa Minimart bertransformasi menjadi Alfamart.
  • 2006: PT Sigmantara Alfindo mengakuisisi 70% saham PT Sumber Alfaria Trijaya dari HM Sampoerna, menjadikan Djoko Susanto sebagai pengendali utama Alfamart.

Ekspansi Bisnis PT Sigmantara Alfindo

Selain Alfamart, PT Sigmantara Alfindo juga menaungi berbagai unit bisnis lain, di antaranya:

  • Alfamidi – Minimarket dengan produk lebih beragam.
  • Alfa Express – Gerai kebutuhan harian dengan konsep lebih ringkas.
  • Lawson – Convenience store dengan produk siap saji.
  • Dan+Dan – Ritel khusus produk kesehatan dan kecantikan.
  • AlfaLand – Bergerak di sektor properti dan pengelolaan hotel.
  • Universitas Bunda Mulia – Lembaga pendidikan tinggi di bawah naungan AlfaCorp.

Peran Investor Asing dalam Alfamart

Dengan dominasi di pasar ritel Indonesia, Alfamart juga menarik perhatian investor asing. Salah satu pemain utama adalah BlackRock Inc., perusahaan investasi global terbesar di dunia.

Kepemilikan Saham Investor Asing
  • BlackRock Inc. – Memegang 566,3 juta saham atau sekitar 1,36% dari total saham Alfamart.
  • HSBC Holdings – Juga memiliki saham Alfamart, meskipun jumlah pastinya tidak diungkap secara terbuka.
  • Credit Agricole Group – Investor asing lainnya yang meningkatkan kepemilikan sahamnya di Alfamart pada tahun 2024.

Masuknya investor asing ke dalam Alfamart menunjukkan minat tinggi terhadap prospek bisnis perusahaan. Dana segar membuat alfamart melakukan ekspansi keseluruh wilayah.

Harta Kekayaan Djoko Susanto

Sebagai salah satu pengusaha ritel tersukses di Indonesia, Djoko Susanto memiliki kekayaan yang cukup besar. Berdasarkan laporan Forbes per Oktober 2024, kekayaan bersihnya mencapai USD 4,7 miliar atau sekitar Rp 73,6 triliun. Sebagian besar kekayaannya berasal dari kepemilikan saham mayoritas di Alfamart melalui PT Sigmantara Alfindo.

Selain itu, Djoko Susanto juga memiliki aset di sektor properti dan investasi, menjadikannya salah satu dari 12 orang terkaya di Indonesia.

Dampak Investasi Asing terhadap Alfamart

Investasi dari raksasa keuangan global seperti BlackRock dan HSBC membawa dampak positif bagi Alfamart:

  1. Peningkatan Modal – Suntikan dana dari investor asing membantu perusahaan untuk terus berkembang.
  2. Ekspansi Bisnis – Dana segar memungkinkan Alfamart membuka lebih banyak gerai di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara.
  3. Kepercayaan Pasar – Partisipasi investor besar menandakan bahwa Alfamart memiliki tata kelola perusahaan yang baik

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) bukan hanya bisnis keluarga Djoko Susanto, tetapi juga entitas yang menarik minat investor asing. PT Sigmantara Alfindo berperan sebagai pengendali utama, sementara BlackRock dan HSBC menunjukkan minat besar dalam ekosistem bisnis Alfamart.

Dengan kombinasi kepemilikan domestik dan asing, Alfamart terus memperkuat posisinya sebagai salah satu jaringan ritel terbesar di Indonesia.

Get real time updates directly on you device, subscribe now.