Ada Belasan Kios Misterius di Pasar Induk Among Tani Batu,Begini Penjelasan Kepala UPT Pasar Batu 

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BATU (SurabayaPostNews) -Pasar Induk Among Tani Kota Batu terdapat sejumlah kios misterius,lantaran tak dihuni sejak pasar tersebut beroperasi.

Demikian keberadaan belasan kios di lantai 3 zona kuliner tersebut menyita pertanyaan sejumlah pedagang.

Menurut sumber informasi yang didapatkan Surabayapostnews, sejak Pasar Induk Among Tani beroperasi sudah berlangsung 6 bulan ini, kios-kios tersebut kosong tidak ada aktivitas selalu ditutup.

“Yang jadi pertanyaan rekan – rekan  pedagang, kios-kios tersebut milik siapa,dan kenapa tidak ada aktivitas mulai Pasar Induk ini dibuka hingga sekarang,” kata sumber yang tidak mau disebut identitasnya ini, Rabu (5/6/2024).

Ini menurutnya tengah mengundang tanya banyak pihak, selain itu di zona ini sepi pengunjung.

Ita pedagang Tahu Telor asal Dusun Poh Kopek, Desa Oro-Oro Ombo menerangkan, banyak kios kosong, khususnya yang berada di sebelah utara.

“Benar banyak yang kosong,di bagian belakang atau sisi utara. Sejak buka, kami tidak pernah tahu siapa pemilik kios tersebut, soalnya gak pernah jualan,”kata ita.

Selanjutnya ia menyebut sejumlah kios – kios kosong tersebut, terdapat beberapa kios buka tutup, bahkan ada yang tidak pernah dibuka sama sekali.

Ditanya apakah kios-kios tersebut sisa,dan benar tidak ada tuanya?

“Saya gak tahu kalau itu susa. Namum sejak saya pindah pada kloter kedua kios tersebut selalu kosong sampai sekarang ini,” ujarnya.

Kepala UPT Pasar Induk Among Tani, Agus Suyadi menegaskan bahwa kios kosong tersebut sudah dimiliki para pedagang, sesuai data yang kantongi.

“Para pedagang tersebut,tidak seantusias saat pengambilan nomor undian.Beberapa kios memang tutup, pemiliknya tidak seantusias seperti dulu.Setelah mendapat nomor kios sampai detik ini mereka tidak buka,” katanya.

Sesuai regulasi para pedagang yang tidak beroperasi tentu akan dikenai sanksi, mereka sudah mendapat peringatan pertama yang ditempel di dinding-dinding kios.

“Untuk durasi sanksi dari peringatan pertama sampai ketiga berkisar 3 bulan.Dalam waktu dekat akan kita surati dengan peringatan ke dua.Bila tetap tidak ada respon akan kita serahkan keputusan tersebut ke penegak perda atau Pemkot Batu.Bisa jadi kios ditarik kembali,”ucapnya.

Ditanya berapa jumlah keseluruhan kios yang kosong? ia mengaku tidak hafal secara pasti, pihaknya hanya bisa memperkirakan ada 15-20 persen kios kosong dari jumlah keseluruhan kios.

“Sebagian yang kosong itu pemiliknya pernah buka tapi terus tutup. Tidak tahu kenapa, apakah karena sepi atau masalah lainnya,” tuturnya.

Kembali ditanya adanya isu beberapa kios kosong dimiliki oleh pejabat atau orang luar Kota Batu? Agus menegaskan jika isu tersebut tidak benar.

“Tidak benar, karena pembangunan kios sudah sesuai data.Perkiraan saya mungkin banyak pedagang yang menganggap memiliki kios di pasar merupakan investasi, dia tidak pernah membuka kiosnya tapi disewa -sewakan.Itu informasi-informasi yang saya dengar di sekitar sini,”tegasnya.

Meski begitu Agus tidak bisa membenarkan dengan pasti informasi tersebut,alasannya karena tidak pernah menemukan ada praktek secara langsung.

“Jika memang ada transaksional harus dicari.Sebab kalau saya investigasi gak mungkin,karena mesti takut orangnya,”katanya.

Sementara itu,Ketua Komisi C DPRD Kota Batu Khamim Tohari meminta sisa kios kosong yang ada di Pasar Induk tersebut transparan dan kejelasan dalam pengelolaan pasar tradisional ini.

“Saya minta dinas atau UPT menginformasikan kepada masyarakat kios kosong yang belum ada penghuninya,agar bisa dimanfaatkan. Sebagai bentuk transparansi pengelolaan pasar, ini harus terbuka,” Khamim.

Dengan transparansi sisa kios – kios tanpa penghuni tersebut,menurut nya secara tidak langsung masyarakat umum tidak menduga-duga negatif.

“Sebaliknya ketika tidak ada transparansi ditakutkan masyarakat menduga jika sisa kios kosong dikhususkan untuk orang-orang tertentu,”tutupnya.

Sekadar menginformasikan pembangunan Pasar Induk Among Tani dilakukan peningkatan kuantitas bangunan pasar dengan daya tampung 2.630 unit, terdiri dari 1.716 kios dan 914 los.Dari data yang dimiliki, untuk total pedagang yang memiliki SK sebanyak 2.209 orang.Artinya jika 15 persen tak beroperasi, tentu ada ratusan kios atau los kosong di Pasar Induk Among Tani Batu.(Gus)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

Your email address will not be published.