Kuatkan Karakter Pasca Pandemi, SMP Negeri 03 Batu Fokus Pulihkan Karakter Disiplin Anak Yang Libatkan Wali Murid

Setelah anak - anak masuk sekolah paska pandemi hampir 2 tahun ternyata saat ini ada tantangan kita hadapi dan harus ada sinergi antara orang tua dirumah dengan sekolahan," kata Budi ketika berada di Kantor Sekolah SMPN 03 Kota Batu

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BATU (SurabayaPostNews) – Paska Pandemi dan pembelajaran jarak jauh (PJJ) SMP Negeri 03 Kota Batu, fokus pulihkan karakter pada anak didik untuk  disiplin libatkan wali murid. Hal ini disampaikan Kepala Sekolah SMPN O3 Batu, Budi Prasetyo, Senin (7/11/2022).

Pembelajaran jarak jauh atau PJJ merupakan metode pembelajaran yang dilakukan sekolah di masa Pandemi Covid -19.

“Setelah anak – anak masuk sekolah paska pandemi hampir 2 tahun ternyata saat ini ada tantangan kita hadapi dan harus ada sinergi antara orang tua dirumah dengan sekolahan,” kata Budi ketika berada di Kantor Sekolah SMPN 03 Kota Batu, Senin (7/11/2022).

Tantangannya disebut adalah  mengembalikan anak – anak untuk menguatkan karakternya dari sisi kedisiplinan dan sisi pemahaman dan kemauan untuk mengikuti tata tertib.

“Karena selama PJJ mereka tidak ada aturan yang mengikat kedisiplinan yang harus dia ikuti. Dirumah saya yakin cenderung orang tua juga banyak fokus untuk kebutuhan mencari nafkah dan sebagainya sehingga untuk mengawal karakter mereka cenderung agak longgar,” paparnya.

Lantas, papar dia, Anak – anak tidak lagi bisa tertib, dan tantangan yang dihadapi bermunculan berbagai tindakan anak – anak cenderung masih lalai dan tidak sesuai dengan aturan yang ada.

“Makanya pihak sekolah saat ini sedang fokus untuk menata kembali karakter mereka. Jadi terus terang yang menjadi prioritas utama kami membangun karakter nya dulu, nanti sedikit demi sedikit ke kompetensinya,” ungkapnya.

Jadi, ungkap dia, masih fokus pada membangun karakter atau kembali menjadi siswa yang disiplin dan tertib yang bisa mengikuti aturan yang ada.

“Baru setelah itu menguatkan di pelajarannya. Mekanisme terkait membangun karakter kami lakukan mengoptimalkan pendampingan wali kelas.Tatib (pengawas tata tertib) dan pendampingan BK (bimbingan konseling) itu kami libatkan,” ujarnya.

Menurut Budi, sekolah sifatnya melakukan pendampingan, kalau anak – anak bermasalah dan masih lalai, ujar dia.

“Wali kelas kita minta untuk pendekatan dari hati kehati.Jadi cenderung kami banyak pendekatan dari hati kehati agar terbuka. Kita cari akar permasalahannya kenapa melakukan seperti itu,”tanya dia.

Ketika wali kelas, dalam tanda kutip, ternyata belum bisa berubah, menurutnya akan melibatkan petugas Tatib.

“Disini juga melakukan pembinaan dan bersinergi dengan BK, kalau memang setelah dilakukan pembinaan – pembinaan kesekian kali masih tetap, baru kita panggil orang tua dan kita ajak diskusi,” terangnya.

Ini, terang dia, kadang secara terpaksa pihaknya memberikan sanksi administrasi.

“Ada semacam anak – anak membuat surat pernyataan tidak akan melanggar lagi, dan sanksi yang paling akhir kemarin ada juga yang sempat saya minta belajar dirumah. Sanksi seperti itu sifatnya sangat terpaksa kita lakukan.Karena kita harus melindungi sebanyak 900 sekian anak, dan menurutnya jangan sampai anak yang lain menilai negatif,” katanya.

Ketika ada yang seperti itu, dibiarkan, kata dia, kemungkinan besar bisa menjalar pada anak yang lain.Menurutnya ini yang harus di hindari.Sisi lain sekolah mendampingi pada anak yang bermasalah, dan yang lain harus dilindungi.

“Itu yang kita lakukan, semoga satu tahun kedepan karakter anak – anak ini sudah kembali,” harap dia.

Untuk itu, pihaknya menyampaikan hal ini adalah tantangan lebih besar.Oleh karena itu, menurut dia, setiap tiga bulan sekali melakukan pertemuan rutin pada orang tua anak – anak.

“Kita sampaikan apa tantangan dari sekolah.Tujuannya orang tua juga paham.Karena harus ada sinergi sikap di rumah dengan disekolah.Contoh kalau dirumah misal anak – anak pakaiannya tidak rapi, berangkat sekolah dibiarkan.

“Seperti itu, disekolah kita ingatkan, tapi dirumah tidak diingatkan jadinya kontradiktif,” seru dia.(Gus)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

Your email address will not be published.