 
											
																							SURABAYA (SurabayaPostNews) — Keterbatasan fisik tidak menjadi penghalang bagi Bonifacius David Hendrawan untuk berprestasi. Mahasiswa difabel Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) ini berhasil lulus dengan predikat cumlaude pada wisuda ke-53 setelah menempuh perjalanan penuh perjuangan selama empat tahun.
David merupakan mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMSurabaya. Ia menyelesaikan studinya tepat waktu dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,68.
Sejak kecil, David telah hidup berdampingan dengan disabilitas dan menempuh pendidikan di SLB YPAC Surabaya. Ia tak pernah membayangkan bisa kuliah hingga akhirnya mendapat kabar bahwa UMSurabaya membuka beasiswa penuh bagi mahasiswa difabel.
“Awalnya saya ragu bisa menyesuaikan diri. Tapi dosen dan teman-teman di kampus memperlakukan saya dengan sangat baik,” ujar David.
Perjalanan kuliahnya tidak selalu mudah. David harus beradaptasi dengan lingkungan baru, menghadapi tugas-tugas kuliah yang menumpuk, dan berjuang melawan rasa lelah. Namun, semangat belajar dan dukungan keluarga, terutama ibunya, membuatnya terus bertahan.
“Kadang saya ingin menyerah, tapi saya selalu ingat pesan Mama bahwa setiap pilihan harus dipertanggungjawabkan dengan berani,” katanya haru.
Dalam tugas akhirnya, David menulis skripsi berjudul Improving English Writing Text of 12th Grade Students with Physical Impairments Using Instagram Feed in SLB YPAC Surabaya. Ia berharap penelitiannya bisa membantu siswa difabel belajar bahasa Inggris dengan cara yang lebih kreatif.
“Terima kasih UMSurabaya sudah memberi kesempatan bagi kami, mahasiswa difabel, untuk membuktikan diri,” ungkapnya.
Setelah lulus, David berencana membuka kursus bahasa Inggris daring agar bisa terus berkarya dan menginspirasi orang lain. “Saya ingin menunjukkan bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk berprestasi,” pungkasnya.
 
			