Puncak Acara KWB Ricuh, Pencuri HP dan Jukir Liar Gentayangan 

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BATU (SurabayaPostNews) – Konser  Gilga Sahid puncak acara KWB Ramadhan Festival di Pasar Induk Among Tani Kota Batu,diwarnai keributan dan pencuri HP,serta parkir liar, Kamis (4/4/2024) malam.

Kericuhan adu jotos tersebut viral di video warga net yang mengeluhkan pencurian HP hingga parkir liar dengan tarif fantastis.

Menanggapi hal tersebut, Kapolsek Batu Iptu Mawang Kenti Pratiwi mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengamanan semaksimal mungkin dalam acara tersebut, dan ratusan aparat keamanan dari Polisi, TNI, Dishub dan Satpol PP Kota Batu sudah diterjunkan.

“Kita sudah berupaya maksimal untuk mengamankan acara tersebut, termasuk di dalam area,dan di luar. Anggota Polres Batu yang diterjunkan pengamanan ada 100 orang,termasuk dari TNI,Dishub dan Satpol PP,” kata Mawang, Jumat (5/4/2024).

Terkait hal itu hinga Jumat (5/4/2024) dari salah satu akun media sosial Instagram memposting keluhan warga net yang merasa kecopetan HP usai menonton konser tersebut. Meski begitu menurut Nawang sejauh ini Polsek Batu belum menerima adanya laporan.

“Tidak ada laporan terkait itu (kecopetan HP),”kata dia.

Terkait itu, saat acara berlangsung pihak Master of Ceremony (MC) telah memberitahu penonton untuk menjaga barang-barang bawaannya.

“Kalau sampai terjadi kecopetan, kami memang sudah menyampaikan ke MC, pesan-pesan Kamtibmas agar hati-hati dengan situasi seperti itu,diberikan himbauan kepada penonton untuk berhati-hati dalam menjaga barang-barang berharganya,” katanya.

Soal keributan adu jotos yang sempat terjadi,ia membenarkan dan pihak Polisi langsung menangani peristiwa tersebut.Meski begitu ia menyebut tidak ada seseorang yang diamankan.

“Tidak ada yang diamankan, memang terjadi keributan sebentar tetapi langsung ada anggota kami yang ada langsung menangani dan selesai, perkara apa saya tidak tahu.Karena suasana di area tersebut penuh,dari sore jam 3 penonton sudah standby disitu,”ujarnya.

Sisi lain untuk warga net mengeluhkan tarif parkir yang tidak wajar dengan setiap kendaraan ditarik Rp 10 ribu dan Rp 20 ribu.

Kabid Parkir Dishub Kota Batu, Chilman Suaidi menyebut bahwa arahan dari Kapolres Batu sebelum acara tersebut berlangsung sepakat tidak adanya parkir di tepi Jalan Dewi Sartika yang dikhawatirkan terjadinya kemacetan.

“Event kemarin tidak ada izin dan rekomendasi dalam bentuk apapun kepada jukir untuk parkir di tepi jalan umum dari dishub. Kita himbau semua untuk masuk, tidak di jalan supaya tidak macet di jalan utama,jadi ada yang di terminal,” katanya.

Lantas kata dia,untuk kondisi Pasar Induk Among Tani tadi malam hanya mampu menampung kendaraan roda empat sekitar 100-200 unit saja.

“Kondisi pasar tadi malam di depan ada tenda-tenda UMKM,tenda transit artis dan tamu VVIP, kapasitas parkir di dalam pasar terbatas dan hanya diperuntukkan roda empat untuk tamu dan undangan saja, sekitar 100-200 unit,”jelasnya.

Itu jelas dia,phaknya juga telah memberi saran dalam forum persiapan kegiatan tersebut sebelumnya untuk tempat parkir juga berada di Terminal Kota Batu.

“Setelah itu kami memberi saran di forum kalau parkirnya di terminal, forum menyetujui, kami berkomunikasi dengan UPT Dishub Provinsi Jatim, kita arahkan parkir di terminal,” tuturnya.

Ini lanjutnya Dishub Kota Batu juga telah menghimbau kepada pengelola parkir yang sebagian besar merupakan masyarakat setempat untuk tidak menarik tarif parkir diatas kewajaran.

“Ada pemuda, karangtaruna, perwakilan masyarakat dari RW 9 dan RW 10 Kelurahan Temas.Melalui tokoh masyarakat kita sudah menghimbau, bahwa terkait penarikan parkir tersebut seyogyanya jangan dibatas kewajaran.Tetapi kondisi di lapangan di luar kemampuan kami untuk mengendalikan,” tegasnya.

Itu tegas dia,bahwa untuk kegiatan parkir di tepi jalan umum dalam kegiatan kemarin tidak ada retribusi yang masuk ke Dishub Kota Batu.

“Kami juga telah menghimbau kepada para pengelola parkir di tepi jalan umum untuk berkewajiban membayar pajak atau retribusi ke Pemkot Batu,” tambahnya.

Ia katakan bahwa kewajiban pajak atau retribusi parkir khusus pihaknya mengaku tidak tahu.

“Masuknya apa dengan Dinas Pendapatan, kami sudah komunikasi pengelola parkir agar berkoordinasi dengan panitia dan nanti panitia menjembatani ke OPD terkait,”
tutupnya.(Gus)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

Your email address will not be published.