SIDOARJO (SurabayaPostNews) – Puluhan Remaja bersama perangkat desa Gempolsari ikuti penyuluhan bahaya narkoba bagi anak, di Balai Desa Gempolsari, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, Sabtu Malam (25/05/2024).
Salah satu pelatihan yang diberikan adalah mengundang Lembaga Rehabilitasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba (LRPPN) Bhayangkara Jawa Timur dengan penyuluhan tentang Edukasi Bahaya Narkoba dan strategi pencegahannya.
Dalam sambutannya, Kepala desa Gempolsari abdul Haris mengatakan, mengucapkan Terima kasih kepada kelurahan besar LRPPN-BI DPD Sidoarjo dan LRPPN-BI DPW Jawa Timur telah memberikan penyuluhan tentang bahaya narkoba.
“Jadi ini sangat penting sekali khususnya para remaja, harus tahu dan diberitahu bahaya narkoba. karena ini kewajiban perangkat desa Gempolsari,” Ucapnya.
Ia menekankan, untuk para remaja Gempolsari Jangan coba-coba dan mendekati narkoba. Karena pemuda harapan bangsa, kalau pemuda hancur negara juga hancur.
“Itulah pentingnya edukasi malam ini tentang bahaya narkoba, dari LRPPN-BI Sidoarjo dan Jawa Timur. Karena pernah ada warganya, yang minta tolong anaknya kena narkoba,” Bebernya
Siswanto Ketua harian LRPPN-BI DPW Jawa Timur mengatakan, pengguna narkoba itu bukan kriminal, yang seharusnya dihukum itu bandar atau penjual narkoba. Tugas kita adalah menyelematkan anak bangsa Yang kita perangi adalah penyalahgunaannya.
“LRPPN sebagai relawan tugasnya bukan menangkap. LRPPN bisa Menscreening Zat Adiktif melalui Tes Urine, pendampingan, Penyuluhan, dan Rehabilitasi,” terangnya.
Menurutnya, Sidoarjo berada di peringkat kedua dengan kasus tingkat pengguna narkoba terbanyak, lantaran kita tidak tau tentang bahaya narkoba. Oleh sebab itu melalui LRPPN kita memberikan edukasi tentang bahaya narkoba.
Menurut Presiden Jokowi, Indonesia saat ini berstatus darurat bahaya narkoba. Indonesia merupakan pangsa pasar penjualan narkoba tertinggi di dunia.
“Setiap harinya 40-70 pengguna narkoba meninggal dunia dan rata-rata masih usia muda,” tegasnya.
Siswanto menjelaskan, Tujuan rehabilitasi bagi pecandu narkoba tidak bisa menyembuhkan secara fisik dan non fisik, yang bisa dipulihkan adalah perilaku sosialnya.
“Meminta LRPPN terus bekerja dan semangat untuk melakukan penyuluhan dan edukasi tentang bahaya narkoba ke kampung-kampung dan desa-desa,” Tuturnya.
Sementara itu, dr Eriko Hadi Susanto Kasi Rehabilitasi BNNK Sidoarjo mengatakan, narkoba itu sangat bahaya sekali karena narkoba kejahatan luar biasa. Karena itu sekarang kita harus perang terhadap narkoba.
“Setiap waktu penyuluhan, sering saya tekankan supaya Handphone anaknya jangan di Pasword. Agar orang tua bisa memantau, karena gerbang saat ini masuk narkoba informasi dari Handphone,” katanya.
Menurutnya, Orang tua harus waspada lalu lintas komunikasj Handphone anaknya dan para remaja juga harus jujur dengan orang tua dalam isi handphone.
“Agar selamat dari bahaya narkoba, harus jujur salah satunya dari handphone. Karena orang tua sering kecolongan aktifitas handphone anaknya,” Tuturnya.
Ia meminta remaja saat ini harus tau bentuk dan efek bahaya dari narkoba. Karena, pernah ada pasiennya yang masih sekolah Dasar yang sudah terkena narkoba.
“Ironisnya yang pernah kita rawat ada anak kelas 5 SD dan pernah ada bapak dan anak pecandu narkoba, alasan dibohongi oleh kawannya tentang efek narkoba,” Pungkasnya.