Abdul Rifai, Orang Pertama Indonesia Bergelar Dokter

pada tahun 1894 dan mendapatkan pekerjaan sebagai dokter pemerintah Belanda di wilayah Deli (Sumatera Utara)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

SURABAYAPOSTNEWS.COM — Lahir di Sumatra Barat (1871) Abdul Rifai merupakan orang Indonesia yang pertama mendapat gelar dokter. Selain itu dia juga dikenal sebagai wartawan di dunia internasional.

Ditarik dari garis ibu (Siti Kemala) Abdul Rifai masih memiliki trah keturunan kerajaan Mukomuko yang didirikan pada abad Empat Belas di Sumatera. Secara etnis, Rifai adalah seorang Minangkabau.

Sementara itu, Ayah dari Rifai adalah Abdul Karim, adalah seorang guru di sekolah adat berbahasa Melayu.

Abdoel Rivai baru berusia lima belas tahun pada tahun 1886 ketika ia mulai di Sekolah Pelatihan Dokter Pribumi (Stovia) di Batavia. Ia menyelesaikan pelatihannya pada tahun 1894 dan mendapatkan pekerjaan sebagai dokter pemerintah Belanda di wilayah Deli (Sumatera Utara).

Dia kemudian pindah ke Belanda 1899 setelah kegagalan membina rumah tangganya.

Awalnya Rifai ingin belajar kedokteran di Utrecht, tetapi dia segera mengalihkan perhatiannya ke Universitas Amsterdam. Namun, dia tidak diizinkan untuk mendaftar sampai tahun 1904. Pada saat itu, ijazah gimnasium masih diperlukan untuk studi kedokteran, yang tidak dimiliki Rifai.

Dalam majalah Ons AmsterdamAmsterdam, jurnalis Herman Keppy menggambarkan pada tahun 2004 bagaimana Rifai mengatasi masalah itu.

Pemuda Sumatera itu memohon kepada Sekretaris Kolonial Cremer yang liberal untuk memberinya pengecualian. Namun Gubernur Jenderal Rooseboom mengajukan keberatan serius dari Hindia.

Rooseboom menganggap gelar yang nantinya disandang Rifai dituduh akan dibuat sarana sombong penduduk pribumi.

Cremer kemudian mengimbau rekannya dari Dalam Negeri untuk mengubah undang-undang bagi penduduk asli dengan ijazah Stovia. Lagi pula, ada kekurangan dokter di Hindia.

Menempuh Pendidikan

Akhirnya, Rifai dapat memulai studi kedokterannya di Amsterdam. Pada tahun 1906 ia tinggal di Paris, di mana ia belajar di Institut Pasteur. Ia menyelesaikan studinya di Amsterdam pada 13 Juni 1908.

Dia bukanlah orang Indonesia pertama yang berhasil, karena pada 21 Desember 1907, Asmaoen dari Jawa lebih dahulu daripadanya. Diketahui: pada tahun akademik 1907-1908, Universitas Amsterdam hanya memiliki 944 mahasiswa, 467 di antaranya berada di fakultas kedokteran.

Setelah lulus, Rifai ingin mengambil gelar PhD, tetapi dia juga ingin segera kembali ke Indonesia. Akibatnya, dia tidak punya waktu dan hampir disertasi. Universitas di Ghent, Belgia, menawarkan solusi. Gelar doktor dapat diperoleh di sana melalui ujian umum, tetapi tanpa disertasi. Maka Rifai menjadi dokter kedokteran, bedah dan kebidanan di Ghent pada 23 Juli 1908

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

Your email address will not be published.