Get real time updates directly on you device, subscribe now.
SURABAYAPOSTNEWS — Rusia dan Iran bakal meningkatkan perdagangan dan kerja sama bilateral. Menteri Perindustrian, Pertambangan, dan Perdagangan Iran Seyed Reza Fatemi Amin, mengatakan kepada media sputnik bahwa beberapa tahun terkahir telah mengembangkan hubungan perdagangan.
“Dalam beberapa tahun terakhir, kami telah mengamati tahap baru dalam pengembangan hubungan perdagangan dan ekonomi antara Iran dan Federasi Rusia,” kata Seyed Reza Fatemi Amin.
Kerjasama perdagangan antara Rusia – Iran itu mencakup 10 hingga 15 perdagangan termasuk industri otomotif hingga pesawat terbang.
“Hubungan ekonomi tertinggal dari tingkat ikatan politik yang ada di antara negara-negara kita, dan kesenjangan ini perlu diisi setidaknya 10-15 bidang, khususnya, di industri otomotif, pembuatan kapal, dan pesawat terbang, farmasi, dan pertanian.”imbuhnya.
Perusahaan-perusahaan Iran dan Rusia meningkatkan kerja sama setelah Moskow dikenai sanksi yang belum pernah terjadi sejak memulai operasi militer khusus untuk demiliterisasi dan de-Nazifikasi Ukraina.
AS dan sekutunya telah menargetkan hampir semua sektor ekonomi Rusia, menjadikannya salah satu negara yang paling terkena sanksi di dunia.
Sementara Iran telah lama menanggung tekanan sanksi barat dan telah belajar bagaimana menghindari pembatasan.
Sejumlah industri Rusia menghadapi kesulitan setelah perusahaan barat meninggalkan pasar negara itu. Namun, Republik Islam Iran telah mengisyaratkan kesiapan untuk mengisi kesenjangan di berbagai sektor ekonomi.
“Industri otomotif Rusia menghadapi masalah [interaksi] dengan perusahaan barat, terutama dalam pengiriman suku cadang dan komponen mobil,” kata Fatemi Amin.
“Bulan lalu, negosiasi dimulai sehubungan dengan kemungkinan memasok suku cadang mobil Iran ke industri otomotif Rusia dan sebaliknya.”paparnya.
Untuk mengilustrasikan maksudnya, menteri Iran merujuk pada Renault L90. Dia mencatat bahwa sementara beberapa suku cadang diproduksi di Rusia, Iran dapat memasok suku cadang lainnya – sehingga memecahkan dilema produksi.
“Untuk pasokan mobil Iran ke pasar Rusia atau produksinya di Federasi Rusia, negosiasi sudah dimulai,” kata Fatemi Amin.