Dukung Surabaya Eliminasi Stunting, FKM Unair Adakan Workshop Kader

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

SURABAYA–Kota Surabaya sedang gencar melakukan upaya-upaya penurunan stunting melalui Surabaya EMAS (Eliminasi stunting). Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga melalui Departemen Gizi melakukan kegiatan workshop bagi kader terkait pengolahan menu lokal untuk mencegah stunting bagi bayi dan balita.

Kelompok bayi dan balita adalah kelompok yang rentan mengalami stunting atau pendek sehingga perlu diberi perhatian khusus. Kader berperan sebagai ujung tombak penanganan stunting sehingga peningkatan pengetahuan dan ketrampilan kader perlu terus ditingkatkan. Acara workshop ini di hadiri oleh 50 kader Surabaya Hebat Kelurahan Kapasari, Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya. Kegiatan ini juga mendukung program PAS PENTING (Kapasari Hebat Peduli Stunting). Selain itu, acara juga dilakukan hybrid secara daring yang diikuti 100 orang terdiri dari Kader dari kecamatan Sidotopo, Ujung, Pegirian, Ampel dan Wonokusumo serta akademisi dari berbagai Universitas.

Acara dibuka dengan sambutan dari Dr.rer.nat. B.J. Istiti Kandarina sebagai Wakil Ketua Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia UGM dan Dr. Siti Rahayu Nadhiroh, SKM., M.Kes sebagai Ketua Departemen Gizi, FKM UNAIR. Dalam workshop ini juga dihadiri oleh Emalia Rhitmayanti, S.Gz., M.P sebagai Ketua TP PKK Kelurahan Kapasari. Dalam acara pembukaan ini juga dilakukan pretest untuk mengukur pengetahuan peserta sebelum diberikan materi workshop.

Dokumen pribadi

Materi pertama disampaikan oleh Maria Wigati, S.Gz., MPH dari Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia FKKMK UGM dengan tema Pemanfaatan Pangan Lokal dalam Mendukung Upaya Pencegahan Stunting dan Pengenalan Buku Seri Cegah Stunting 3 dan 4. Dalam materi pertama ini Maria menyampaikan bahaya stunting yang terjadi pada balita serta bagaimana cara mengetahui dan mengukur balita apakah masuk dalam kategori stunting atau tidak. Maria juga mengajarkan tentang bagaimana mengatur zat gizi dan makanan yang dibutuhkan oleh seorang balita agar dapat terhindar dari stunting.

Materi kedua disampaikan oleh Qonita Rachmah, S.Gz., M.Sc.(Nutr&Diet) sebagai dosen di Prodi S1 Gizi FKM UNAIR dengan tema Pemberian Makanan Bayi dan Anak yang Tepat dan Cepat. Dalam materi kedua Qonita menyampaikan tentang mitos dan fakta pemberian MPASI pada bayi dan balita yang tepat dan cepat. Selain itu Qonita juga menyampaikan tips dan trik pemberian MPASI agar dapat memenuhi kebutuhan gizi anak sesuai tahapan usia pertumbuhan. Dalam materi kedua ini juga diberikan contoh-contoh menu MPASI yang menggunakan bahan makanan lokal seperti ikan mujaer, hati ayam, lele, dan daun kelor.

“Pangan lokal yang ada di sekitar kita memiliki kandungan gizi yang sangat beragam dan baik dalam pencegahan stunting, kaya akan protein juga tinggi vitamin dan mineral..” ungkap Qonita.

Acara terakhir yaitu demo masak MPASI dengan bahan lokal yang dipandu oleh dua orang mahasiswa S1 Gizi, FKM UNAIR yaitu Miko dan Anissah. Dalam demo masak kali ini dicontohkan proses pembuatan menu soto lamongan untuk MPASI anak usia 6-8 bulan. Pada demo masak ini diajarkan juga tentang tekstur yang tepat dalam pengolahan MPASI agar sesuai dengan usia pertumbuhan anak serta batasan penggunaan cairan dalam pembuatan MPASI agar tidak mengurangi densitas energi pada MPASI yang dibuat. Ibu Kader sangat antusias dalam mengikuti kegiatan workshop dan siap untuk mengedukasi ibu-ibu di wilayah kerjanya masing-masing.**

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

Your email address will not be published.