Get real time updates directly on you device, subscribe now.
BATU (SurabayaPostNews) – Pasca penahanan JE, kemarin Senin (11/07/2022), terdakwa kasus dugaan pelecehan seksual siswi Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI). Kini beredar kabar sekolah SPI bakal ditutup.
Sulianto Ketua Badan Penyuluhan Hukum dan Pembelaan Hukum ( BPPH) Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila (PP) Kota Batu, menyatakan tidak setuju adanya informasi rencana menutup sekolah SPI (Selamat Pagi Indonesia) Batu.
“Rumor dari sekelompok masyarakat yang berencana bakal menututup proses sarana pendidikan di SPI Kota Batu, karena dipicu dengan adanya dugaan pelecehan sek seksual yang di duga di lakukan oleh oknum pengurus Yayasan SPI inisial JE,” kata Suli, Selasa (12/7/2022).
Meski begitu Suli mengaku, sependapat dengan proses hukum yang sudah berjalan, termasuk Jaksa Penuntut Umum(JPU)Kejaksaan Negeri Kota Batu.
“Terdakwa JE selaku terdakwa sudah dijebloskan ke Lembaga Pemasyaraktan (Lapas) Lowokwaru Kota Malang,” tegasnya.
Bahkan tegas dia, sangat mengapresiasi Aparat Penegak Hukum (APH) khusus Kejari Kota Batu, dan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur, dan APH yang lain.
“Terlebih JPU sudah menyiapkan tuntutanya dalam persidangan yang akan digelar pada hari Senin mendatang, di Pengadilan Negeri (PN) Kelas 1A Kota malang,” lanjutnya.
Adanya informasi mau ada penutupan SPI, menurutnya tidak sependapat.
“Karena akan bertetangan dengan pasal 31 ayat 1UUD 1945 setiap warga Negara Indonesia berhak mendapatkan pendidikan.Tetapi angka partisipasi dab kualitas pendidikan di indonesia tergolong masih rendah,” tandasnya.
“Pertanyaan saya ? Kalau sekolah SPI itu terjadi di tutup, siswa – siswi nya mau di sekolahkan di mana dan yang mau menanggung biaya sekolah mereka siapa,” tanya Suli.
Oleh karena itu, Suli mengajak kepada semua pihak berfikir secara cerdas dan dewasa.
“Tinggal nunggu jadwal sidang tuntutan JPU mendatang,” pungkasnya (gus)