Dituding Otoriter, Kades Pandanrejo : Mohon Maaf Kepada Semua Pihak Ketika Mengklaim Seperti itu !! 

setelah mendapat protes dari Buang Ipong salah satu tokoh masyarakat terkait rencana selamatan dusun yang tidak melibatkan masyarakat dan para tokoh dusun setempat

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BATU (SurabayaPostNews) – Heri Purwanto, Kasun (kepala dusun) Ngujung, Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji, yang didampingi Ketua RW dan beberapa Ketua RT dusun setempat angkat bicara, Selasa (26/7/2022).

Itu, setelah mendapat protes dari Buang Ipong salah satu tokoh masyarakat terkait rencana selamatan dusun yang tidak melibatkan masyarakat dan para tokoh dusun setempat.

Menurut Heri, tradisi selamatan dusun tersebut, adalah tradisi warga setempat, sebatas tumpengan dan saling berbagi sesajen antara warga dan berdoa bersama ditempat pemakaman para leluhur yang ada didusun.

“Karena sebatas selamatan dusun sehingga pada saat rapat koordinasi hanya melibatkan Ketua RW, RT, BPD dan LMD saja, dan mereka lembaga yang ada di dusun.Nanti mereka yang bakal melanjutkan koordinasi dengan warga yang ada dilingkungan dusun ,” kata Heri.

menurut Heri, mekanismenya sama seperti di  4  dusun yang ada di pandanrejo, yakni, Dusun Dadapan, Kajar, Pandan dan Ngujung.

“Untuk Dusun Dadapan, Kajar dan Pandan prosesinya akan berlangsung pada Sabtu Pahing 30 /7, untuk Dusun Ngunjung pada hari Minggu Pon, 31/7/2022 mendatang,” paparnya.

Lantas papar dia, terkait adanya protes dari salah satu warga dan sebagainya, menurut Heri karena ini tradisi lama, bahkan tidak bisa terhitung tahunnya serta tidak ada pola dan tara cara yang dirubah.

“Kenapa baru sekarang protes? tapi itu haknya dia, dan saya minta maaf jika terkait koordinasi tersebut dinilai ada yang salah,” minta Heri  yang diamini Ketua RW dan beberapa Ketua RT.

Dan budaya ini, menurut dia, sudah ada sejak zaman nenek moyang dan masih bertahan hingga detik ini.

Dikonfirmasi terpisah, Abdul Manan Kepala Desa Pandanrejo, menyatakan karena itu agendanya dusun, dan Kasun bersama lembaga dusun yang punya peran.

“Kalau ditingkat desa yang pasti kita libatkan semua pihak,” kata Manan.

Ketika disinggung terkait dirinya disebut otoriter oleh salah satu warga, dan bagaimana menyikapi tudingan tersebut ?  “Maaf ya, kami tidak alergi kritik, dan yang perlu dipahami ini sedang fokus persiapan berlangsungnya Pilkades desa setempat, jadi mohon maaf kepada semua pihak kalau hal ini di klaim bagian dari otoriter dari saya ,” kata Manan merendah.

Terpenting menurut Manan, selain mohon doa restunya kepada masyarakat, dirinya mengajak  bersama – sama dengan hati iklas mengawal berjalannya Pilkades mendatang. (gus)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

Your email address will not be published.