Gelaran 1001 Patung Manusia Sampah di Batu, Konseptor : Targetnya Bukan Jumlah Kecuali Rekor Muri !! 

Bagi saya target itu sebetulnya bukan jumlah. Kecuali mau rekor muri kita harus memastikan jumlah nya.Terpenting antusias masyarakat hampir mencapai 100 persen

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BATU (Surabayapostnews) – Gelaran 1001 patung manusia sampah di Balai Kota Among Tani, Kota Batu, sedang berlangsung. Abdul Rokim komunitas MAOS Art mengaku lega, Rabu (27/7/2022).

Alasannya, setelah pihaknya memberikan inspirasi kepada masyarakat melewati konsep karya dan kreativitas dengan gelaran 1001 patung manusia sampah, antusian masyarakat hampir mencapai 100 persen.

“Ini merupakan kepedulian sampah terutama pada sampah plastik.Dari kacamata seniman seperti itu dalam berkarya seni, intinya kepedulian sampah itu saja,” kata Rokim, Rabu (27/7/2022).

Terlebih, menurut dia, karena kemarin sudah memberikan tutorial cara membuat patung dari bahan sampah, minimal masyarakat sudah mendapat ilmu atau pengetauan untuk itu.

“Untuk memanfaatkan limbah sampah plastik bisa dikembangkam dengan teori dan teknik semacam itu,” papar dia.

Ketika ditanya jumlahnya apa sudah mencapai target 1001 patung manusia sampah ?

“Diawal itu targetnya dengan teman – teman memang harus sesuai dengan tema 1001 patung manusia sampah. Kemudian Dinas Lingkungan Hidup (DLH) juga sudah memfasilitasi bahan matrialnya 1001,” ungkapnya.

Meski begitu, ungkap dia, namanya masyarakat tidak 100 persen bisa diarahkan.

“Misalnya dari desa A diberi matrial dan bahanna sejumlah 10 patung, itu tidak harus wajid 10, kita tidak bisa seperti itu.Yang jelas jumlahnya kita belum tau pasti persisnya berapa,”ujarnya.

Disinggung lagi terkait jumlah patungnya mencapai berapa persen dari target 1001 patung?

“Bagi saya target itu sebetulnya bukan jumlah. Kecuali mau rekor muri kita harus memastikan jumlah nya.Terpenting antusias masyarakat hampir mencapai 100 persen,” tutur dia.

Misalnya, lanjut dia, dari komunitas atau dari pihak desa yang dikasih 10 bahan untuk patung. Dari 10  tersebut, hanya dijadikan 1 patung saja, dan patungnya dibuat lebih besar.

“Jadi kita tidak bisa mencegah, tapi astusias masyarakat sudah luar biasa.Yang perlu digaris bawai ini bukan capaian target nya. Kalau targetnya, kan harus sesuai jumlah. Sekali lagi, karena ini bukan rekor muri,”ujarnya.

Kalau dulu, ujar dia, awalnya memang rekor muri. Untuk itu, menurut dia, untuk kedepan bisa diagendakan kesitu.

“Tapi saat ini lebih mementingkan kualitas. Makanya rencana rekor muri itu tidak jadi.Kami berharap ini tidak berhenti disini saja. Dan kepedulian masyarakat terhadap sampah plastik harus dipupuk tetus menurus,” harap dia.

Demikian, lanjunya, masyarakat jadi terbiasa dalam memanfaatkan limbah – limbah yang terbuang terutama sampah plastik. Kalau masyarakat sudah biasa, pihaknya  meyakini kesadaran masyarakat untuk sampah plastik akan tinggi, dan akan punya nilai tambah lagi.

“Setelah usai kegiatan di Among Tani ini, patung – patung tersebut, bakal diboyong ke TPA Tlekung. Sesuai rencana awal itu tidak dibuang. Karena kalau dibuang sama saja akan menambah sampah – sampah baru. Itu nanti akan diinstal ulang, di TPA Tlekung,” tegasnya.

Terlebih, lagi, tegas dia, di TPA Tlekung ada pencanangan wisata edukasi soal sampah, dan patung – patung tersebut, nantinya di instal dan ditata seperti di Among Tani saat ini.

“Selanjutnya pada saat launching mesin penghancur sampah nanti, patung – patung tersebut, kita bikin kontruksi semacam candi, dan menjadi monumen.Dan itu nanti akan menjadi karya seni selamanya,” pungkasnya. (gus)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

Your email address will not be published.