Hari Danah Dan Katrin Kompak Dari Gerindra Lompat Ke PAN, Begini Pendapat Rudy

BATU (SurabayaPostNews) – Dewan Pimpinan Daerah Partai Amanat Nasional Kota Batu,H Rudy berharap menambah kekuatan baru datangnya 

H Hari Danah Wahyono dan Katerina Dian di PAN. Harapan H Rudy ini disampaikan saat bersama Ferry Fernanda Eka Setyawan,SH,MH merupakan pengacara muda Kota Batu,ketika berada di Rumah Makan di wilayah Kota Batu,Mingu (27/8/2023).

“Kami sebagai DPD PAN Kota Batu sangat bersyukur dengan masuknya Abah Danang dan Bu Katrin ke Partai Amanat Nasional Kota Batu.Semoga dengan masuknya Bu Katrin dan Abah Danang membawa kebaikan dan menambah kekuatan baru untuk PAN  Kota Batu, kami menerima dengan lapang dada,” kata H Rudy Mingu (27/8/2023).

Demikian H Rudy mengulang rasa syukurnya kepada Tuhan yang Maha Esa,kedepan PAN Kota Batu diharap ke semakin besar dan semakin jaya.
Sisi lain H Rudy menyampaikan pengalamanya terkait proses PAW (pergantian antar waktu) pernah terjadi di tubuh partai PAN.

“Saya sendiri juga pernah memproses PAW pada saat itu terhadap Pak Suwandi. Saya kira ini hanya sebuah komunikasi saja yang sebenarnya sebagai landasan pendidikan politik bagi kita semua supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan atau apa keributan-keributan partai yang mengganggu situasi politik khususnya di Kota Batu,”paparnya.

Ini, papar dia pihaknya menginginkan sebuah situasi yang damai dalam berpolitik santun, yang terpenting adalah komunikasi.

“Alhamdulillah terkait PAW Abah Danang dan Bu Katrin tidak sampai melakukan upaya hukum.Ini adalah sebuah kebesaran hati dari beliau -beliau berdua telah menerima dengan lapang dada, dan ini sangat luar biasa,”puji H Rudy.

Sementara Ferry kuasa hukum H Danah dan Katrin saat pendampingan PAW kemarin berpendapat.

“Dari kacamata hukum merujuk pada  Undang-undang partai politik undang-undang nomor 2 tahun 2011 di mana di situ kalau memang PAW, pertama anggota dewan tersebut meninggal dunia,kedua adalah mengundurkan diri mengundurkan diri itu masih dibagi dalam dua sub lagi mengundurkan diri karena kemauan pribadi atau mengundurkan diri karena mencalonkan sebagai kepala daerah bukan sebagai anggota legislatif,” kata Fery.

Itu,kata dia yang lain dalam Undang-undang cuma menyebutkan sebagai kepala daerah dan yang ketiga adalah dipecat.

“Yang dipecat,baik Bapak Hari Danah maupun Ibu Katrin telah menyampaikan kepada kami memang sempat ada namanya majelis partai di mana merupakan sebuah sidang kode etik cuma di situ melalui zoom.Seharusnya  kalaupun melalui zoom harus muncul sebuah berita acara dalam kongres di partai itu,”ungkapnya.

Lantas,ungkap dia berita acara itu baru diketahui oleh Bu Katrin sudah berbentuk PAW, dan itu diketahui sejak tanggal 20 Agustus.

“Padahal sebelumnya dilakukan sekitar pertengahan bulan Mei, jadi kurang lebih nya sekitar dua bulan yang tidak diketahui. Terkait dengan ini, menurut saya, apa yang disampaikan oleh Pak Hari Danah dan Bu Katerina,hanya etika komunikasinya yang kurang,”ujarnya.

Kemudian ujar dia kalaupun mau dilakukan gugatan nanti,menurutnya ada beberapa celah hukum yang sudah nampak di situ.

“Salah satunya terkait berita acara dan kurang komunikasi PAW. Untuk kearah gugatan sebenarnya kan alternatif, tapi kalau dari Pak Hari Danah maupun Bu Katrin sepakat untuk tidak melanjutkan ke ranah hukum, itu haknya mereka berdua.Tapi kalau memang mau dimasukkan dalam gugatan sangat terbuka celah tersebut,” katanya.

Terlebih menurut dia mereka berdua merasa tidak diundang,meski begitu Fery menyebut kurang tau alasan tepatnya seperti apa ?.

“Sebenarnya kalau beliau berdua mau hadir saat PAW kemarin,banyak hal yang mau disampaikan, terutama rasa terima kasih kepada seluruh jajaran pemerintahan di Kota Batu baik itu legislatif maupun eksekutif, termasuk tadi yang disampaikan kepada kami,
itu akan berterima kasih kepada warga yang ada di dapilnya masing-masing,” pungkasnya.(Gus)