Imbas Pipa PDAM Bocor Proyek Terowongan Joyoboyo, Warga Keluhkan Debit Air Dan Dagangan Sepi

Jualan toko saya jadi sepi mas. Biasanya ada yang beli sekarang gak ada pemasukan. Ini karena ada proyek terowongan sehingga bocornya airnya mengalir sampai didepan sini

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

SURABAYA (SurabayaPostNews)- Genangan air imbas Jebolnya pipa proyek terowongan Joyoboyo, yang meluber di kawasan jalan wonokromo dan kawasan terminal Joyoboyo, juga berdampak pada ratusan rumah warga Waringin, Bumiarjo dan Joyoboyo, Minggu (7/7/2024).

Dari pantauan minggu siang, situasi dan kondisi air masih tergenang hingga berdampak pada kebutuhan air bersih bagi RW 5 dan RW 6 kelurahan Sawunggaling.

“Jualan toko saya jadi sepi mas. Biasanya ada yang beli sekarang gak ada pemasukan. Ini karena ada proyek terowongan sehingga bocornya airnya mengalir sampai didepan sini (toko,red) sejak kemarin sampai sekarang,” ujar Nasriah pedagang warga terminal Joyoboyo.

Sementara pengunjung KBS juga kesulitan mencari akses jalan saat menuju KBS karena air menggenangi jalan wonokromo.Rohmad pengunjung asal Tuban harus rela jalan kaki melintasi air dan harus menggendong anaknya sembari menyisiri tepi jalan raya dari terminal TIJ (Terminal Intermoda Joyoboyo) Wonokromo Kota Surabaya.

“Ya mau gimana lagi mas, saya dan keluarga pengennya liburan sudah sampai sini ya mau gak mau saya gendong anak saya meski leway air banjir ini,” keluhnya.

Keluhan sama juga dialami, Ermansyah, warga RT 04- RW 06, Kelurahan Sawunggaling, Kecamatan Wonokromo alami tersendatnya konsumsi air bersih PDAM akibat jebolnya saluran pipa proyek terowongan KBS.

“Ini hari kedua mas, air PDAM untuk mandi dan kebersihan jadi macet kadang nyala dan mati gak lancar. Jadi saat kran air dinyalakan itu, keluar airnya kecil sekali. Di rumah ini, kran air ada lima, kalau satu kondisi menyala yang lainya gak bisa mengalir alias mati,” sesalnya.

Masih kata warga, Christian yang sehari-harinya mangkal jadi tukang ojek online di sekitaran terminal TIJ melihat dan ketahui langsung banjiran air yang genangi rumah dan toko milik warga sejak kemarin (Sabtu) pukul 14.00-15.00 Wib.

“Ya kemarin itu, taunya banjir genangan air ini infonya dari traktor pekerjaan proyek saat nancapkan tiang paku bumi. Ya sampai sekarang belum surut masih menggenang depan warung tempat temen cari penumpang. Biasanya rame jadi sepi gak ada orang,” akunya.

Sementara untuk rekayasa lalin yang akan diterapkan yakni kendaraan yang melintas dari Jalan Gunungsari menuju Jalan Darmo atau Jalan Wonokromo akan dialihkan untuk melewati Jalan Gajahmada, Jalan Brawijaya, Jalan Hayam Wuruk, dan Jalan Joyoboyo sisi selatan.

Selanjutnya, kendaraan yang melintas dari arah Mayjend Sungkono juga akan dibelokkan ke kiri ke arah Jalan Gajah Mada atau ke Jalan Hayam Wuruk.

Kemudian untuk kendaraan berukuran besar seperti truk 2 sumbu yang akan keluar dari exit tol Gunungsari bisa menggunakan alternatif di exit tol Waru atau Dupak.

“Rencana penutupan jalan berlangsung mulai tanggal 15 Juni sampai dengan 11 Oktober 2024. Namun kita berusaha untuk mempercepat pekerjaan,” kata Ketua Tim Angkutan Jalan dan Terminal Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Ali Mustofa.

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

Your email address will not be published.