JPMorgan Melihat Saham BRI Tidak Lagi Menarik

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Jakarta — JPMorgan tidak lagi melihat saham BRI sebagai pilihan investasi yang sangat menarik untuk saat ini, meskipun tidak berarti saham ini buruk, melainkan lebih stabil atau memiliki risiko yang meningkat.

JPMorgan menurunkan peringkat saham Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk (JK:BBRI:IJ) (OTC: BKRKF) dari ‘Overweight’ menjadi ‘Netral’. Bersamaan dengan penurunan peringkat tersebut, perusahaan juga menurunkan target harga menjadi Rp4.200,00 dari Rp4.600,00

Likuiditas sistem yang ketat dapat menyebabkan penurunan marjin bunga bersih (NIM), dengan prediksi NIM sebesar 7,37% untuk tahun 2025, turun dari 7,74% pada tahun 2024. Perusahaan juga memperkirakan bahwa pembalikan pendapatan bunga bersih (NII) terkait kerugian modifikasi untuk beberapa debitur korporasi besar akan berdampak negatif terhadap NIM yang dilaporkan pada paruh pertama tahun 2025.

Risiko kredit di segmen Mikro dari portofolio bank tetap menjadi perhatian, dengan provisi bruto di tingkat grup diperkirakan mencapai 319 basis poin pada tahun 2025 dan 274 basis poin pada tahun 2026. Meskipun Bank Rakyat Indonesia telah mengambil langkah-langkah untuk membersihkan pembukuannya dan diperkirakan akan terus melakukannya pada paruh pertama tahun 2025, JPMorgan menyarankan bahwa meningkatnya tekanan arus kas dapat menunda peringkat ulang saham.

Para analis mengakui bahwa saham ini telah mengalami penurunan peringkat selama 12 bulan terakhir, dengan penurunan 27/33% pada rasio harga saham terhadap laba bersih (PE) dan rasio harga saham terhadap nilai buku (PB), yang menurut mereka membatasi potensi penurunan lebih lanjut.

Get real time updates directly on you device, subscribe now.