Kementan Salurkan Pakan Konsentrat Pada Hewan Ternak Terdampak PMK di Kota Batu

Berkurangnya populasi sapi perah di Indonesia. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi susu paska pandemi PMK di lakukan melalui pemberian bantuan tambahan pakan konsentrat

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BATU (Surabayapostnews) – Untuk memperbaiki produksi susu sapi perah yang terdampak Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kota Batu, Kementrian  Pertanian (Kementan RI) memberi bantuan pakan konsentrat pada hewan ternak melalui Dinas Pertanian Kota Batu sejumlah  3600 ekor hewan ternak.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pertanian Kota Batu Heru Yulianto.

“Terkait bantuan pakan ternak konsentrat tersebut sekarang dalam  proses adminitrasi,” kata Heru, Rabu (16/11/2022).

Pemberian bantuan pakan dalam keadaan tertentu darurat PMK  tahun anggaran 2022 tersebut, menurut menurutnya saat ini Indonesia telah ditetapkan wabah PMK dengan keputusan Mentri Pertanian nomo 652/KPTS/PK /300/m/08/2022.

“Tentang penetapan daerah wabah PMK dan telah ditetapkan status keadaan tertentu darurat PMK dengan keputusan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) nomor 47 tahun 2022 tentang penetapan status keadaan tertentu darurat PMK,” paparnya.

Ini, papar dia, PMK menyerang pada hewan ternak berkuku belah antara lain. Pada Sapi,Kerbau, Kambing, Domba dan Babi. PMK memberikan dampak yang luar biasa khususnya pada peternak sapi perah berupa penurunan produksi susu pada ternak sapi perah, dan penurunan tingkat ekonomi pendapatan akibat penurunan produksi susu.

“Berkurangnya populasi sapi perah di Indonesia. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi susu paska pandemi PMK di lakukan melalui pemberian bantuan tambahan pakan konsentrat,” ujarnya.

Target utama, ujar dia, dalam hal  pemberian bantuan tambahan pakan konsentrat dengan mempertimbangkan populasi sapi perah khususnya di Indonesia.

“Ada 4 Provinsi, diantaranya Provinsi Jawa Timur. Berdasarkan data statistik tahun 2021 persentase populasi ternak sapi perah terbesar mencapai, 98,05 persen tersebar di Jawa Timur,” terangnya.

Lantas untuk kriteria hewan dalam pelaksanaan kegiatan pemberian bantuan pakan ternak, terang dia, adalah sapi perah betina dewasa,
dan hewan yang telah atau bersedia diberikan penandaan ternak dengan menggunakan eartag secure QR code dan pendataan tebak melalui sistem aplikasi IDENTIK PKH.

“Jenis dan jumlah pakan, pakan konsentrat sapi perah laktasi yang memiliki nomor pendaftaran pakan (NPP) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan. Pemberitaan bantuan pakan dilaksanakan selama selama 20 hari dengan pemberian rata – rata 2,5 Kg / ekor /hari,” tegasnya.

Untuk Kota Batu, tegas dia, mendapatkan kuota 3600 ekor. Pemberian bantuan pakan konsentrat pada sapi perah tersebut, menurutnya bertujuan untuk memperbaiki produksi susu ternak sapi perah yang terdampak PMK.

“Untuk itu Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan akan melaksanakan pemberian bantuan pakan konsentrat pada sapi perah terdampak wabah PMK.

Mentri Pertanian dalam rangka memberikan bantuan dimaksud telah menetapkan peraturan Mentri Pertanian No 34 tahun 2021 tentang pedoman umum bantuan pemerintah lingkup Kementrian Pertanian tahun anggaran 2022.

“Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Mentri No 11 tahun 2022 tentang perubahan atas peraturan Mentri Pertanian No 34 tahun 2021 tentang pedoman umum bantuan pemerintah lingkup Kementerian Pertanian tahun anggaran 2022 sebagai dasar untuk pemberian bantuan pakan konsentrat,” timpalnya .(Gus)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

Your email address will not be published.