Metode Belajar Seru Mahasiswa Universitas Ciputra Dengan Menggelar Event di Mall

Event ini digelar pada 13-15 Januari di Oval Atrium Ciputra World Surabaya. Tidak kurang dari 52 mahasiswa mulai mengerjakan event ini sejak Bulan September 2022 lalu

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

SURABAYA (SurabayaPostNews) – Dosen Mata Kuliah Tourism Project dari Program Studi Hotel and Tourism Business Universitas Ciputra Surabaya (HTB), mengemas pembelajaran sangat unik dengan langsung menerjunkan mahasiswa yang masih semester 1 untuk menggagas dan menggelar event bertajuk Holistic Fest.

Event ini digelar pada 13-15 Januari di Oval Atrium Ciputra World Surabaya. Tidak kurang dari 52 mahasiswa mulai mengerjakan event ini sejak Bulan September 2022 lalu.

Rean Mitasari, S.Pd., M.Sc. selaku dosen pengampu menyatakan, bahwa mahasiswa dibekali dengan pengetahuan terkait peyelenggaraan event sampai Teknik komunikasi dan Negoisasi.

“Mahasiswa kita bekali terlebih dahulu sehingga mereka ada dasar untuk membuat konsep event. Mereka juga bertanggungjawab untuk mendapatkan pendanaan event melalui pengajuan sponsorship,” terang Rean, Jumat (13/1/2023).

Menurut Rean, ntuk pemilihan ketua dan koordinator bidang pun terbuka untuk siapa pun, jadi mahasiswa bisa mengajukan diri secara sukarela.

“Tentu saja disampaikan juga kualifikasi utk menjadi ketua dan koordinator bidang seperti apa. Dengan metode adalah untuk mendorong mahasiswa dapat mengenali diri dan kemampuan diri,” imbuh Rean.

Sementara itu, juga diadakan kompetisi Masak berbahan telor tanpa kompor, Kompetisi Bedding dan Pemilihan Duta Pariwisata Hotel & Tourism Business (HTB). Mengulik tentang Kompersiti Bedding ini,

Rean menjelaskan, bahwa hal ini untuk memberikan apresiasi kepada house keeping yang selama ini adalah orang belakang layer yang bertugas untuk membuat kamar menjadi bersih dan estetik sehingga membuat nyaman konsumen.

“Kebersihan kamar itu sangat vital bagi kenyamanan para konsumen. Bayangkan jika kita masuk kamar hotel yang berantakan dan tidak bersih, pasti sudah malam untuk istirahat disana. Karena itu kami ingin memberikan apresiasi kepada para house keeping yang selama ini actor dibelakang layer,” tutur Rean.

Rean berharap bahwa metode pembelajaran ini dapat menyiapkan mahasiswa sejak dini untuk bisa survive dengan kondisi apa pun nantinya, mereka tidak stuck tapi kondisi sulit justru menantang mereka. Dibekali dengan pemahaman pentingnya networking sehingga mereka nantinya bisa melakukan banyak kolaborasi yang saling memberi keuntungan.

Allegra salah satu mahasiswa yang berperan di sie acara memaparkan, bahwa pembelajaran ini seru tapi juga biking deg-degan saat harus mencari sponsor perusahaan.

“Jadi setiap mahasiswa ditarget mendapatkan sponsor sejumlah Rp. 700.000. Saya bawa proposal datang ke Batik Keris tapi di reject dan perusahaan tour and travel, tapi tidak berhasil, ditolak,” terangnya.

“Kemudian dari teman yang orang tuanya punya bisnis, saya coba ajukan proposal itu dan akhirnya berhasil. Dari pengalaman ini saya berpikir bahwa networking sangat penting, saya akan jalin banyak networking selama saya kuliah nantinya,” imbunya.

Event yang dilaksanakan selama 3 hari ini pun melibahkan 25 UMKM yang dapat menjajakan produknya dalam Bazaar. Selain itu banyak kegiatan menarik yang disuguhkan seperti Talkshow UMKM dengan menghadirkan Bapak Irvan Widyanto, Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Bappeko) sebagai narasumber, Performance music dan tari dari tim Kerajaan Pura Mangkunegaran Surakarta (Solo).

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

Your email address will not be published.