Get real time updates directly on you device, subscribe now.
Jakarta, – Indonesia semakin menjadi magnet investasi global, terutama dari negara-negara Asia seperti Singapura, Hong Kong, dan Tiongkok.
Berdasarkan data terbaru, Singapura kembali menempati posisi teratas sebagai investor asing terbesar di Indonesia pada 2024, diikuti oleh Hong Kong, Tiongkok, Jepang, dan Amerika Serikat.
Menurut laporan data semester I 2024 dari APAC Business Headlines, Singapura menyumbang hingga US\$20 miliar atau sekitar 30% dari total penanaman modal asing (FDI) ke Indonesia.
Hong Kong menyusul dengan investasi sekitar US\$8 miliar, utamanya di sektor keuangan dan properti. Sementara Tiongkok juga menyuntikkan dana sekitar US\$8 miliar untuk industri manufaktur dan pertambangan.
Jepang dan Malaysia berkontribusi sekitar US\$4–5 miliar, dengan fokus pada otomotif, pertanian, dan keuangan. Amerika Serikat masuk lima besar, mengalirkan sekitar US\$3,7 miliar ke sektor energi, teknologi, dan konsumer.
Investasi asing paling banyak terserap ke sektor logam dasar dan manufaktur—menyumbang hampir seperempat total FDI. Dominasi sektor ini ditandai oleh kehadiran industri nikel dan smelter di Morowali dan kawasan industri lainnya.
Logam Dasar dan Manufaktur (23–24%), Transportasi, Telekomunikasi & Logistik (11%), Kimia & Farmasi (9–10%), Energi & Infrastruktur – termasuk proyek kilang dan LNG di Papua, Pertambangan dan Mineral – terutama nikel dan kobalt
Beberapa proyek dan entitas strategis dalam peta investasi global di Indonesia antara lain Morowali Industrial Park: kolaborasi Tsingshan Holding Group (Tiongkok) dan PT Bintang Delapan (Indonesia), mencakup 11 smelter dan investasi multi-miliar dolar.
Kemudian Vale Indonesia yang memperluas fasilitas pengolahan nikel HPAL bersama Ford dan Huayou Cobalt.
Danantara/INA: sovereign wealth fund Indonesia bermitra dengan DP World, ESR Global, hingga Abu Dhabi Development Fund dalam proyek-proyek tol, energi hijau, dan teknologi digital.
Microsoft dan Nvidia: menyuntikkan lebih dari US\$1,7 miliar untuk pengembangan cloud dan AI melalui kemitraan dengan GoTo dan Indosat.@ *