Presiden Argentina Javier Milei Diduga Terlibat Skandal Penipuan Memecoin $LIBRA

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

SurabayaPostNews – Dunia kripto kembali diguncang oleh skandal besar setelah Presiden Argentina, Javier Milei, diduga terlibat dalam peluncuran token meme kontroversial, $LIBRA. Hanya dalam waktu lima jam setelah peluncurannya, nilai pasar $LIBRA anjlok drastis, menghapus lebih dari $4,4 miliar kapitalisasi pasar dan menyebabkan gelombang kepanikan di kalangan investor.

Peluncuran yang Penuh Kejanggalan

Skandal ini bermula dari unggahan di media sosial oleh Presiden Milei pada pukul 17:01 ET, yang mengumumkan peluncuran memecoin $LIBRA. Klaim awal menyebut bahwa proyek ini bertujuan untuk “mendorong pertumbuhan ekonomi Argentina” dengan mendanai proyek-proyek kecil. Namun, banyak pihak langsung curiga karena situs resmi proyek ini baru dibuat beberapa jam sebelum peluncuran dan memiliki karakteristik mencurigakan, termasuk formulir Google sebagai metode pengajuan dana.

Tidak hanya itu, domain website tersebut hanya didaftarkan untuk satu tahun, tanpa informasi kepemilikan publik yang jelas, serta memiliki status domain yang dibatasi. Indikasi ini memperkuat dugaan bahwa proyek $LIBRA dibuat secara tergesa-gesa tanpa perencanaan yang transparan.

Pola Perdagangan Mencurigakan dan Penarikan Dana Besar-Besaran

Dalam tiga jam pertama sejak peluncuran, data dari Bubblemaps menunjukkan bahwa sebanyak $87,4 juta dana telah dicairkan oleh pihak dalam proyek ini. Bahkan, 82% dari total token $LIBRA dikuasai oleh satu kelompok yang tidak pernah mempublikasikan tokenomics proyek ini. Kejanggalan semakin terlihat ketika para pemegang awal mulai mencairkan keuntungan dalam jumlah besar, dengan beberapa transaksi mencapai lebih dari $4 juta.

Selain itu, insider $LIBRA juga diduga menambahkan pool likuiditas satu sisi di Meteora hanya dengan token $LIBRA. Hal ini memungkinkan mereka menarik likuiditas berupa USD dan SOL, alih-alih menjual langsung di pasar, sehingga memanipulasi harga dan mempercepat kejatuhan token.

Tak lama setelah mencapai puncak kapitalisasi pasar sebesar $4,6 miliar pada pukul 17:40 ET, harga $LIBRA mulai jatuh dalam garis lurus, menghapus hampir seluruh nilainya dalam hitungan menit. Bahkan, hanya sekitar 27% dari transaksi yang terjadi merupakan penjualan, menunjukkan bahwa sebagian besar likuiditas dikendalikan oleh sekelompok kecil investor besar.

Dampak Besar di Pasar Kripto

Kejatuhan $LIBRA tidak hanya berdampak pada para investornya tetapi juga mengguncang pasar memecoin secara keseluruhan. Kapitalisasi pasar token $TRUMP ikut anjlok hingga $500 juta, sementara lebih dari $6 miliar nilai pasar hilang dalam kurun tiga jam setelah insiden ini terjadi. Dalam waktu singkat, lebih dari 50.000 dompet terdaftar sebagai pemegang $LIBRA, yang sebagian besar kemungkinan adalah investor ritel yang menjadi korban penipuan ini.

Presiden Milei Membantah Keterlibatan

Di tengah kontroversi yang berkembang, Presiden Milei akhirnya memberikan pernyataan bahwa dirinya tidak mengetahui detail proyek $LIBRA. Ia mengklaim bahwa setelah memahami situasi yang terjadi, ia segera berhenti mempromosikan proyek tersebut dan menghapus unggahannya di media sosial.

Namun, bagi banyak investor dan analis pasar, bantahan ini datang terlambat. Kerugian yang diderita investor dalam waktu singkat telah menambah daftar panjang skandal memecoin yang merugikan investor ritel.

Apakah Ini Rug Pull Terbesar dalam Sejarah?

Banyak pihak kini mempertanyakan apakah insiden ini merupakan kasus penipuan (rug pull) terbesar yang pernah terjadi di dunia kripto. Dengan lebih dari $4,4 miliar kapitalisasi pasar yang hilang dalam hitungan jam, kejadian ini menunjukkan betapa rentannya pasar memecoin terhadap manipulasi oleh pihak-pihak yang memiliki akses eksklusif ke likuiditas proyek.

Kasus ini menjadi pengingat bahwa meskipun adopsi kripto semakin luas, masih banyak celah dalam regulasi yang dapat dimanfaatkan untuk eksploitasi dan penipuan. Para investor diimbau untuk lebih berhati-hati dalam berinvestasi pada proyek yang kurang transparan dan memiliki tanda-tanda manipulasi sejak awal.

(Sumber: Surabaya Post News)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.