
SURABAYA (SurabayaPostNews)-Universitas Ciputra Surabaya kembali mendapatkan hibah dari Program kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) untuk level universitas sejumlah Rp. 104.310.000 ( Seratus empat juta tiga ratus sepuluh ribu rupiah) dan total hampir 1 Miliar Rupiah untuk kegiatan Wirausaha Merdeka.
Dr. David Sukardi Kodrat, M.M., CPM (Asia) selaku Ketua Tim PKKM UC menjelaskan, bahwa untuk mendapatkan hibah ini tim mengajukan proposal.
“Dalam proposal yang kami susun, kami paparkan terkait dengan kondisi pendidikan sekarang, analisa dari gap yang ada, dan kami berikan usulan program yang dijalankan mampu menjalankan 8 bentuk kegiatan MBKM,” terangnya.
Menurutnya, Jadi secara garis besar kami paparkan rencana aktifitas dari level universitas sampai menyentuh ke program studi yang mendukung Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Beberapa usulan program untuk ISS PKKM adalah :
1. Penyusunan kebijakan BMKM
2. Penyelenggaraan Lokakarya Pengembangan Kemitraan Terstandarisasi
3. Pengembangan sistem informasi
4. Pengembangan sistem informasi MBKM
Standarisasi kerjasama antara Perguruan Tinggi (PT) dengan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) diperlukan untuk menjamin terciptanya kemitraan yang strategis dan tercapainya kemajuan bersama bagi masing-masing pihak.
Melihat hal itu, Universitas Ciputra Surabaya menyelenggarakan seminar dengan tema “Pola dan Kebutuhan Partnership untuk Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha Dunia Industri”, sebagai upaya peningkatan kerjasama terstandarisasi untuk kebutuhan PT dan DUDI.
Seminar diselenggarakan pada hari Kamis 20 Oktober 2022, jam 09:00-12:00 WIB di ruang teater lantai 7 Universitas Ciputra Surabaya. Tidak kurang dari 60 Rektor (atau yang mewakili) dari PT mitra (seperti Universitas Gajayana, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, dll) dan 62 DUDI mitra akan hadir dalam seminar ini.
David menambahkan, bahwa kegiatan seminar akan dilanjutkan dengan penandatanganan MoU dan MoA dengan 60 PT mitra salah satu kegiatannya adalah Program Wirasusaha Merdeka.
“Saya berharap kegiatan ini bermaafaat bagi perguruan tinggi untuk mengaplikasikan keilmuan dan mendapatkan banyak pengalaman terkait dengan permasalah langsung yang dialami oleh DUDI. Selain bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dosen dan mahasiswa juga diharapkan dapat memberikan solusi yang bermanfaat bagi dudi”, terang David.
Pada akhirnya terjadi peningkatan kualitas lulusan pendidikan tinggi, meningkatkan kualiatas dosen Pendidikan tinggi, dan mengingkatkan kualitas kurikulum dan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dunia usaha.