Universitas Ciputra Gandeng DLH Surabaya fasilitasi 40 Kampung Zero Waste

Pentingnya pengetahuan dampak yang dihasilkan oleh industri fesyen terhadap lingkungan adalah untuk menjaga lingkungan

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

SURABAYA (SurabayaPostNews) – Program Studi Fashion Product Design and Business Universitas Ciputra, bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya menyelenggarakan workshop transformatif tentang fesyen sirkular, serta potensi daur ulang plastik dan tekstil berjudul “FASHIONING THE WASTE” selama dua hari (11 dan 13 Mei).

Workshop yang diikuti oleh 40 peserta yang merupakan perwakilan 40 kampung zero waste dari RW yg sudah di pilih oleh dinas lingkungan hidup ini bertujuan untuk memperkenalkan konsep circular fashion, menciptakan dampak positif terhadap lingkungan, mendorong konsumsi yang bijaksana, dan memicu gelombang perubahan dengan berbasis komunitas bersama Kampung Zero Waste.

Lokakarya hari pertama adalah sesi komprehensif yang didedikasikan untuk mempersiapkan workshop dan memperkenalkan konsep fesyen sirkular.

Rahayu Budhi Handayani, Dosen Fashion Product Design and Business (FPD) Universitas Ciputra, bertindak menjadi narasumber terkait dampak industri fesyen terhadap lingkungan dan pentingnya transisi ke fesyen sirkular.

“Pentingnya pengetahuan dampak yang dihasilkan oleh industri fesyen terhadap lingkungan adalah untuk menjaga lingkungan. Peserta pun langsung berdiskusi sembari belajar tentang praktik fesyen berkelanjutan,” papar Rahayu.

Lokakarya hari kedua berfokus pada aspek praktis dari daur ulang plastik menjadi produk modis yang langsung dipandu oleh 33 mahasiswa FPD UC gabungan dari semester 4,6,8.

“Peserta lokakarya mempelajari teknik inovatif untuk mengubah sampah plastik menjadi barang yang bergaya dan fungsional seperti dompet dan tas belanja. Kegiatan mendorong kreativitas peserta dan meningkatkan potensi upcycling sebagai solusi berkelanjutan untuk mengatasi polusi plastik,” terangnya.

Memberikan mengedukasi dan memberdayakan para peserta, workshop ini bertujuan untuk menginisiasi perubahan positif dalam perilaku konsumen dan mendorong industri fesyen yang lebih berkelanjutan.

“Kami ingin memperkenalkan fesyen sirkular sebagai alternatif dari model linier fashion yang memiliki banyak dampak negatif terhadap lingkungan dan sosial. Kegiatan ini sebagai upaya mendorong konsumsi yang bijak melalui komunitas Kampung Zero Waste”, ujarnya.

Audrey Ayu, Aurielle, Pamvelia, Tarisha, Zafira Salma, dan Sinta, mahasiswa FPD yang bertindak sebagai fasilitator mengaku senang dengan kegiatan yang dilakukan di Aula Gedung B Lt 2, Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya ini.

Sementara itu, Dyan Prasetyaningtyas, Subkoordinator penyuluhan lingkungan hidup dan pemberdayaan masyarakat, Dinas Lingkungan Hidup Surabaya berharap kolaborasi antara Universitas Ciputra dan Pemerintah Kota Surabaya dalam hal ini bisa berkelanjutan untuk menuju masa depan yang lebih hijau.

“Kolaborasi ini bisa lanjut untuk lebih sebagai Gerakan masal sehingga dapat mengubah industri fesyen berkelanjutan dan mempromosikan konsumsi yang bertanggung jawab,” pungkasnya.

Salah satu peserta lokakarya, ibu Asri Hardini dari RW 12 Mojo menyatakan akan mempraktikkan langsung hasil dari pelatihan ini untuk mengembangkan kreasi daur ulang sampah plastik yang sudah dilakukannya. “Yang penting sudah tau caranya dan memang harus pakai perasaan untuk menghasilkan desain yang bagus.” tutupnya.

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

Your email address will not be published.