DPRD Kota Batu Dikabarkan Enggan Memberi Sambutan Ketika Ada Kegiatan, Begini Penjelasan Asmadi 

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BATU (SurabayaPostNews) – Ketua DPRD Kota Batu Asmadi mengatakan akhir – akhir ini,ketika menghadiri kegiatan Pemerintah Kota Batu,maupun swasta tidak diberi ruang atau kesempatan memberi sambutan.

Hal ini disampaikan Asmadi ketika dikonfirmasi melalui sambungan ponsel ,Selasa (31/10/2023) terkait beredarnya kabar kalangan DPRD Kota Batu enggan memberi sambutan atau pendapat ketika ada event Pemerintah Kota Batu, maupun swasta.

“Informasi tersebut,tidak benar kalau rekan-rekan DPRD Kota Batu dikabarkan tidak mau memberi sambutan dan sebagainya ketika ada kegiatan Pemkot Batu,maupun giat pihak swasta,” bantah Asmadi,Selasa (31/10/2023).

Terkait dengan itu,Asmadi menyebut  selama ini ketika Pemkot Batu punya kegiatan rekan – rekan DPRD tidak pernah di ajak bicara secara teknis.
“Kami hanya diundang saja,tenyata kita tidak paham terkait undangan giat tersebut.Seperti kegiatan pagelaran wayang kulit di Pasar Induk Kota Batu saat itu.Tahun – tahun sebelumnya  biasanya rekan – rekan DPRD diberi kesempatan dan ruang memberi sambutan atau pendapat ketika ada kegiatan,”ujarnya.

Meski begitu ujar dia,kalau mau menanyakan tentang itu,menurutnya  tidak nyaman.

“Kalau saya mau menanyakan tidak nyaman, khawatir kami dikira mencari panggung, terlebih ini tahun politik  dianggapnya aji mumpung mencari dukungan berkampanye,”ungkapnya.

“Kembali pada pagelaran wayang kulit kemarin,saya sempat berpikir kok tidak ada dari perwakilan masyarakat khususnya DPRD Kota Batu diberi ruang untuk bicara,”tanya dia.

Jadi kata dia, seandainya dirinya  dianggap tidak bisa,menurutnya rekan – rekan DPR yang lain kan bisa.

Saat disinggung hal tersebut malah terkesan hanya dijadikan panggung  kampanye dari sejumlah pejabat yang sudah purna ? Asmadi membenarkan.

“Ya,memang seperti itu kesannya.
Selama ini,setelah ada kegiatan juga pernah saya tanyakan pada dinas terkait yang punya kegiatan,termasuk pada ketua panitia,namun jawabannya tidak jelas,” ucapnya.

Lanjutnya, kalau sebelum – sebelumnya dewan diberi ruang untuk sambutan, akhir – akhir ini, menurut Asmadi tidak ada.

“Baru kali ini terjadi seperti itu, mudah -mudahan berikutnya tidak seperti itu lagi,” harap politisi PDI Perjuangan ini.

Kembali pada kegiatan – kegiatan di Kota Batu saat ini, biasanya semua terlibat.Sisi lain ia menyebut keberadaannya Pasar Besar Kota Batu peranannya banyak pihak.

“Eksekutif, Legislatif, Yudikatif,dan Masyarakat juga punya peran.Jadi ketika diklaim kelompok,atau perorangan yang berjuang keberadaan Pasar Induk Kota Batu tersebut,itu tidak benar,” tegasnya.

Lantas tegas dia,terkait peran DPRD Kota Batu menurut Asmadi terkesan ketika ada kesulitan saja baru dinas terkait melibatkan DPRD.

“Saya tegaskan,kegiatan pagelaran wayang kulit di Pasar Batu saat itu, rekan – rekan dewan banyak tidak datang,”tutupnya.

Terpisah Anggota DPRD Kota Batu DIDIK Machmud politisi partai Golkar, menyebut punya hak yang sama.

“Termasuk Forkopimda,termasuk ketua DPRD Kota Batu sederajat dengan Walikota.Forkopimda Kota Batu punya hak yang sama, terkait keberadaan apalagi terkait dengan Undang – Undang Pemerintahan Daerah,’ kata Didik.

Menurutnya, DPRD itu adalah unsur penyelenggara daerah, sehingga perlu koordinasi komunikasi.

“Ada ruang untuk Ketua Dewan untuk  memberikan pendapat,dan saran maupun hal – hal yang perlu disampaikan karena mewakili masyarakat Kota Batu,” pungkasnya.(Gus)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

Your email address will not be published.