SurabayaPostNews — Upaya hilirisasi silika menjadi wafer silikon menjadi fokus penting bagi Indonesia dalam mendukung industri photovoltaic (PV) module dan semikonduktor. Silika memiliki potensi besar sebagai bahan baku industri semikonduktor yang mampu menciptakan devisa dan lapangan kerja.
Sayangnya, saat ini industri yang dapat mengolah silika menjadi wafer silikon solar grade masih belum tersedia di Indonesia, seperti yang diungkapkan oleh Ignatius Warsito, Staf Ahli bidang Penguatan Kemampuan Industri Dalam Negeri Kementerian Perindustrian.
Untuk mewujudkan pengembangan hilirisasi silika menjadi wafer silikon, perlu dilakukan beberapa langkah, termasuk penyusunan roadmap industri wafer silikon dan pembuatan rencana industri yang komprehensif.
Indonesia memiliki banyak cadangan pasir silika, terutama di Bangka Belitung, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat. Namun, untuk mewujudkan potensi ini, diperlukan langkah-langkah konkrit.
Menurut data, saat ini terdapat 21 perusahaan di Indonesia yang mengolah pasir silika, namun kapasitas terpasang masih perlu ditingkatkan. Salah satu potensi besar adalah substitusi impor untuk wafer silikon, produk semikonduktor, dan sel surya.
Kementerian Perindustrian berencana menyusun rencana aksi kebijakan hilirisasi komoditas silika/kuarsa mulai tahun ini hingga 2035 untuk mendukung kemandirian industri PV module dan semikonduktor.
Presiden Joko Widodo juga telah melarang ekspor pasir silika, menggarisbawahi pentingnya menjaga pasokan bahan baku ini untuk industri dalam negeri.
Hal ini menunjukkan potensi Indonesia dalam mengembangkan industri silika dan mengurangi ketergantungan pada impor, sehingga dapat memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi negara.