Get real time updates directly on you device, subscribe now.
SURABAYAPOSTNEWS (Jakarta) — Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawati mengalami gejala gangguan jiwa, gangguan mendadak ini dilaporkan pertama kali oleh Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
Putri sebelumnya diketahui mengajukan permohonan perlindungan ke LPSK paska tragedi pembunuhan Brigadir J (Yosua Hutabarat).
Belakangan LPSK mengaku diberi amplop oleh Ferdy Sambo kendati amplop itu diklaim telah dikembalikan.
Istri Jenderal bintang dua itu juga sempat melaporkan Brigadir J yang sudah meninggal dengan laporan pelecehan seksual.
Akan tetapi laporan Putri dihentikan oleh penyidik lantaran diketahui suaminya merupakan otak dari pembunuhan itu sendiri.
Wakil Ketua LPSK Susilaningtias mengaku telah melakukan pemeriksaan kepada Putri pada hari Selasa 9 agustus 2022.
Pemeriksaan kepada Putri dilakukan oleh psikiatri dan psikologis yang difasilitasi LPSK.
“Dari hasil pemeriksaan dan observasi didapatkan kumpulan tanda dan gejala masalah kesehatan jiwa,” kata Susi saat ditemui di kantornya Senin (15/8/2022).
Hasil dari pemeriksaan itu menurut Susi menyimpulkan bahwa Putri tidak dapat dilakukan pemeriksaan.
LPSK menklaim Putri tidak memiliki kompetensi psikologis yang cukup untuk diperiksa.
“Pertama tidak memiliki kompetensi psikologis yang cukup memadai untuk melakukan pemeriksaan dan memberikan keterangan, termasuk kepada LPSK,” kata Susi.
Minta Usut Rekening Ajudan Ferdy Sambo
Kamaruddin Simanjuntak, pengacara keluarga Brigadir J meminta PPATK untuk melacak rekening para ajudan Irjen Ferdy Sambo. Dia mencurigai adanya aliran dana ke rekening para Ajudan Sambo.
Sekian itu dia menduga adanya rekening “Gendut” yang dimiliki oleh oknum yang dekat dengan Sambo.
“Makanya saya bilang, periksa semua rekening ajudan itu, libatkan PPATK, PPATK lah yang bisa mengungkap itu,” kata Kamaruddin kepada wartawan, Senin (15/8/2022).
Kamaruddin menyebut saat ini orang itu “tidak bicara,”
“Termasuk rekening yang atas nama orang yang tidak bicara itu,” tandasnya.@ (ji)