Get real time updates directly on you device, subscribe now.
TULUNGAGUNG (SurabayaPostNews) – Keheningan malam pecah dengan suara tangisan, setelah ditelusuri suara tersebut berasal dari rumah Robiyah (65), Dusun Krajan Desa Tenggong, Kecamatan Rejotangan, Tulung Agung.
Warga desa yang tiba dilokasi terperangah melihat nenek tersebut sudah ambruk didepan teras rumah.
Salah seorang warga yang sedikit mengetahui peristiwa itu tidak banyak memberikan keterangan. Namun, warga tersebut mengaku melihat Robiyah sempat dijambak oleh suaminya Tanuri (72).
Naas Robiyah meninggal dunia sewaktu dalam perjalanan hendak ke Rumah Sakit. Terdapat luka lebam di bagian kepala.
Saji, Kepala Desa Tenggong menerangkan Robiyah oleh warga sempat dibawa ke klinik terdekat. Namun nyawanya sudah tidak tertolong.
Polsek Rejotangan yang mengetahui kejadian itu langsung meluncur ke Lokasi kejadian beserta tim Inafis Polres Tulungagung.
Tanuri oleh polisi diamankan untuk sementara waktu atas kejadian ini.
“Yang bersangkutan (Tanuri) bersikap kooperatif. Saat ini masih kami periksa di Mapolsek,” kata Kapolsek Rejotangan, AKP Hery Poerwanto.
Pihak kepolisian memasang garis polisi di sekeliling rumah Robiyah. Nantinya petugas akan melakukan oleh TKP lanjutan.
“Kami amankan lokasi dengan melibatkan Kades dan warga setempat supaya tidak ada yang masuk. Nanti akan dilakukan olah TKP tambahan,” tandas Hery.
Petunjuk awal telah ditemukan, Tanuri diketahui membenturkan kelapa istrinya beberapa kali hingga mengakibatkan luka parah dan meninggal dunia.
Pemicu pertengkaran kedua pasangan kakek nenek itu diduga kuat karena perselisihan soal penjualan tanah. Tanuri ingin menjual tanah miliknya sedangkan Robiyah belum setuju.
Salah seorang anak Pasangan itu sempat mendatangi Kepala Desa dan mengadu adanya konfilk kedua orangtuanya terkait masalah tersebut.
Naas, sesampainya di rumah, Robiyah sudah tergelatak tak sadarkan diri.@ (FL)