SURABAYA (SurabayaPostNews) – Massa pendemo geruduk Polrestabes Surabaya, Selasa (19/3) sore. Massa yang mengatasnamakan Gerakan Rakyat Surabaya Dukung Demokrasi (Geruduk) mempertanyakan postingan Connie Rahakundini Bakrie di akun media sosial (medsos) Instagram (Ig) miliknya.
Dalam postingan tersebut ia menulis, jika Polres-Polres memiliki akses ke Sirekap dan bahkan pengisian C1 bisa dari Polres. Puluhan massa ini menyampaikan orasi dan mempertanyakan postingan Connie tersebut apakah benar atau sebaliknya. Dalam kesempatan tersebut, perwakilan massa diterima oleh Wakapolrestabes Surabaya AKBP Wimboko.
Usai menerima perwakilan aksi, AKBP Wimboko mengatakan, kedatangan kelompok massa ini untuk mempertanyakan apakah benar postingan Connie tersebut.
“Mereka mempertanyakan netralitas TNI-Polri ini. Apabila ada kecurangan, kami nyatakan siap untuk dikoreksi, prinsipnya kami siap kooperatif pada seluruh pihak,” tegasnya.
Wimboko menambahkan, pihaknya hanya bertugas mengamankan jalannya pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan legislatif (pileg) saja. Ia mengungkapkan, Polri khususnya Polrestabes Surabaya tidak memiliki akses untuk masuk ke Si Rekap maupun pengisian C1.
“Polisi tidak ada akses sama sekali untuk ke C1 maupun Sirekap. Kami hanya mengamankan saja tidak ada rumusnya, kami hanya bertugas melakukan pengamanan,” katanya.
Sementara itu, Koordinator aksi Geruduk Musawwi mengungkapkan, ia bersama teman-temannya datang untuk mempertanyakan postingan Connie tersebut. Setelah bertemu dengan AKBP Wimboko, pihaknya tahu jika Polrestabes Surabaya dan polisi netral.
“Jika ini tidak benar maka kami akan lapor (pemilik akun). Kami akan terus melakukan bentuk pengawasan terhadap Polri tentang netralitas pemilu di 2024,” ungkapnya.