Get real time updates directly on you device, subscribe now.
SurabayaPostNews — Zero-Knowledge Proof (Bukti Tanpa Pengetahuan):
Zero-Knowledge Proof adalah teknologi kriptografi yang memungkinkan satu entitas untuk membuktikan bahwa mereka memiliki informasi atau data tertentu tanpa harus mengungkapkan informasi sebenarnya. Dengan kata lain, entitas dapat membuktikan bahwa mereka benar tanpa harus mengungkapkan bagaimana mereka tahu hal itu benar.
Dalam konteks jaringan blockchain, Zero-Knowledge Proof digunakan untuk membuktikan validitas transaksi atau operasi tanpa harus mengungkapkan rincian atau isi transaksi tersebut. Ini membantu meningkatkan privasi dan efisiensi jaringan.
2. Ethereum Virtual Machine (EVM):
Ethereum Virtual Machine adalah mesin virtual yang berjalan di setiap node di jaringan Ethereum. Ini bertanggung jawab untuk mengeksekusi kontrak pintar (smart contract) dan menjalankan kode yang ditentukan oleh pengguna.
Polygon ZK-EVM mengambil konsep EVM dan mengintegrasikannya dengan teknologi Zero-Knowledge Proof. Ini berarti transaksi atau operasi yang dieksekusi di ZK-EVM dapat diverifikasi tanpa harus mengeksekusi kode secara langsung di jaringan utama.
3. Efisiensi dan Biaya Transaksi:
Penggunaan teknologi Zero-Knowledge Proof dalam ZK-EVM dapat meningkatkan efisiensi jaringan dan mengurangi biaya transaksi. Dengan menggunakan Zero-Knowledge Proof, pembuktian transaksi dapat dilakukan tanpa harus menghitung semua langkah dan keadaan eksekusi seperti yang dilakukan di EVM tradisional.
Dalam beberapa kasus, ZK-EVM dapat menghasilkan penghematan biaya transaksi hingga 10 kali lipat atau lebih dibandingkan dengan EVM tradisional.
Polygon ZK-EVM merupakan salah satu langkah maju dalam mengatasi masalah skalabilitas dan biaya tinggi yang dihadapi oleh jaringan blockchain seperti Ethereum. Dengan pengenalan teknologi Zero-Knowledge Proof, Polygon berusaha untuk menjadi lebih efisien, aman, dan dapat diadopsi secara luas oleh berbagai aplikasi dan proyek di ruang blockchain.