Get real time updates directly on you device, subscribe now.
SurabayaPostNews — Harga Bitcoin merosot di bawah $45.000 pada Jumat setelah persetujuan Komisi Sekuritas dan Bursa terhadap beberapa aplikasi ETF spot, memicu volatilitas pasar yang tinggi. Dalam 24 jam terakhir, Bitcoin hampir menyentuh $49.000 sebelum mengalami penurunan tajam di bawah $45.000.
Fluktuasi harga yang meningkat menyebabkan likuidasi posisi leverage Bitcoin senilai lebih dari $80 juta. Mayoritas likuidasi terjadi pada posisi long, menghapus lebih dari $47 juta.
Menurut data Coinglass, total likuidasi selama 24 jam terakhir untuk semua posisi kripto dengan leverage mencapai $209 juta. Mayoritas likuidasi bersifat jangka panjang, dengan $121 juta dihapuskan, sedangkan sekitar $88 juta dalam posisi pendek yang dilikuidasi.
Di pasar derivatif, likuidasi terjadi ketika posisi pedagang harus ditutup paksa karena dana tidak mencukupi untuk menutupi kerugian. Situasi ini muncul saat pergerakan pasar tidak menguntungkan posisi trader, mengakibatkan berkurangnya margin atau jaminan awal mereka.
Meskipun penurunan harga bitcoin dapat diartikan sebagai “peristiwa berita jual”, seorang analis menyarankan persetujuan beberapa ETF bitcoin spot memberikan persetujuan institusional pada aset tersebut.
Menurut Kepala Riset Tembaga Fadi Aboualfa, persetujuan ETF bitcoin spot menunjukkan SEC menganggap bahwa pasar mata uang kripto telah matang. “Ini menunjukkan SEC percaya bahwa pasar kripto pada kenyataannya efisien, transparan, dan bebas dari manipulasi pasar yang tidak memungkinkan mereka melindungi investor, yang merupakan bagian penting dari mandat mereka,” kata Aboualfa kepada The Block.
Harga mata uang kripto terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar turun lebih dari 6,5% dalam 24 jam terakhir, jatuh ke $44,931 pada pukul 22:00 wib.