Get real time updates directly on you device, subscribe now.
GRESIK (SurabayaPostNews) — Polres Gresik terus bekerja keras untuk mengungkap kasus tragis yang menimpa siswi berusia 8 tahun dengan inisial SAH. Saat ini, SAH diduga menjadi korban kekerasan di salah satu SDN Menganti yang mengakibatkan kebutaan.
Unit Stareskrim Polres Gresik telah meningkatkan status kasus ini dari penyelidikan menjadi penyidikan.
Kasat Reskrim Polres Gresik, AKP Aldhino Prima Wirdhan, bersama Ipda Hepi Kanit PPA Satreskrim Polres Gresik, melakukan kunjungan ke keluarga korban untuk bersilaturahmi dan memberikan dukungan. Mereka telah mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk DVR CCTV milik sekolah.
“Kami telah menyerahkan DVR CCTV ke Laboratorium Forensik (Labfor) untuk mengungkap kejadian sebenarnya,” jelasnya.
Identitas pelaku belum diungkapkan karena pihak berwenang masih menunggu hasil dari Labfor, yang membutuhkan waktu sekitar seminggu. Selain itu, peningkatan status kasus dari penyelidikan ke penyidikan telah dilakukan untuk memastikan penanganan yang tepat.
“Kami telah meningkatkan status kasusnya dari penyelidikan menjadi penyidikan,” tambahnya.
Tim Khusus (Timsus) telah dibentuk oleh jajaran Satreskrim untuk menangani kasus ini. Timsus terdiri dari 35 orang dan bertujuan untuk mempercepat penyelesaian perkara ini.
“Ini terdiri dari seluruh personil Satreskrim dengan saya sebagai pimpinan, di bawah kendali Kanit PPA,” ungkapnya.
Dengan pembagian tugas di antara anggota Timsus, diharapkan kasus ini dapat segera diungkap.
“Setiap anggota akan memiliki tugas sesuai dengan tupoksinya masing-masing, sehingga kami berharap perkara ini bisa terungkap dengan cepat,” tutupnya.
Sebelumnya, SAH, siswi SD berusia 8 tahun di Menganti, mengalami kebutaan permanen setelah diduga diserang oleh kakak kelasnya dengan menggunakan tusukan bakso.
Kasus ini sangat tragis, dan upaya penyelidikan sedang berlangsung untuk mengungkap kejadian sebenarnya.