Pertemuan Rahasia Pembentukan The Fed

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

SurabayaPostNews — Sistem Federal Reserve atau yang dikenal sebagai the Fed (Bank Sentral) pertama kali diterapkan di Amerika Serikat pada awal abad ke-20. Semenyara Bank Sentral Indonesia adalah BI.

Sistem ini didirikan untuk merespon serangkaian krisis perbankan yang melanda Amerika, termasuk kepanikan ekonomi tahun 1907.

Sistem pembentukan the Fed dirancang sebagai otoritas Sentral dalam mencetak atau memproduksi uang fiat atau ketersediaan pasokan uang di Amerika.

Ide untuk mendirikan lembaga seperti the Fed muncul dari beberapa pemikir dan ekonom di awal abad ke-20. Namun, peran sentral dalam menggagas dan mendorong pembentukan sistem The Fed jatuh pada sejumlah tokoh, termasuk tokoh-tokoh seperti Senator Nelson Aldrich, Abraham Piatt Andrew, dan Paul Warburg.

Senator Nelson Aldrich, seorang senator Republik dari Rhode Island, mengorganisir pertemuan rahasia pada tahun 1910 di Pulau Jekyll, Georgia.

Pertemuan ini dikenal sebagai “Pertemuan Jekyll Island” dan dihadiri oleh sejumlah tokoh ekonom dan perbankan terkemuka, termasuk tokoh seperti Paul Warburg dari perbankan investasi Kuhn, Loeb & Co.

Pertemuan ini merancang rencana pembentukan sistem perbankan sentral di Amerika Serikat. Para peserta pertemuan merancang kerangka dasar yang kemudian menjadi dasar pembentukan Sistem Federal Reserve (the Fed).

Tidak lama setelah pertemuan rahasia itu, Pada tahun 1913, Kongres Amerika Serikat mengesahkan Undang-Undang Federal Reserve yang didasarkan pada rencana yang dirancang di Pertemuan Jekyll Island.

Undang-Undang ini memberikan kekuasaan penuh pada Federal Reserve diatas kekuasaan pemerintah dengan tujuan mengatur dan mengawasi perbankan, mencetak dan mengendalikan pasokan uang danengedarkannya dengan narasi menjaga stabilisasi keuangan.

Pada tanggal 23 Desember 1913, Presiden Woodrow Wilson menandatangani Undang-Undang Federal Reserve menjadi hukum, dan sistem tersebut mulai beroperasi pada tahun 1914.

Federal Reserve System diorganisir menjadi serangkaian bank sentral yang beroperasi di tingkat nasional dan regional, dengan Federal Reserve Board sebagai lembaga pusat yang mengawasi dan mengatur sistem tersebut.

Sistem Federal Reserve telah mengalami berbagai perubahan dan pengembangan sejak pendiriannya, tetapi tujuan utamanya tetap sama, yaitu mengendalikan dan mengontrol keuangan.

Pro dan Kontra dalam Konteks Amerika Serikat

Sistem pembentukan Federal Reserve (the Fed) atau Bank Sentral memiliki peran utama dalam mengawasi sistem perbankan, mengendalikan pasokan uang, dan memunculkan narasi menjaga stabilitas ekonomi secara keseluruhan.

Pro BANK SENTRAL:

1.Stabilitas Ekonomi:

Bank sentral dianggap memainkan peran sentral dalam menjaga stabilitas ekonomi Amerika Serikat. Dengan mengendalikan pasokan uang, suku bunga, dan mengatur kebijakan moneter, the fed dapat merespons fluktuasi ekonomi dan mengurangi dampak dari krisis ekonomi.

2.Pengawasan Perbankan:

Bank Sentral mengawasi bank-bank di Amerika Serikat untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi dan meminimalkan risiko keruntuhan perbankan. Hal ini membantu mencegah krisis perbankan yang dapat merembet ke seluruh ekonomi.

3.Kontrol Inflasi:

Bank Sentral berfokus pada mengendalikan inflasi agar tetap pada tingkat yang terkendali. Keberhasilan dalam mengatur inflasi dapat mencegah gejolak ekonomi dan menjaga daya beli masyarakat.

Kontra Bank Sentral:

 

1.Kehilangan Kemandirian Ekonomi:

Kritikus berpendapat bahwa Bank Sentral terlalu kuat dan memiliki kontrol yang berlebihan atas ekonomi. Ini dapat mengurangi kemandirian kebijakan ekonomi nasional pemerintah.

2.Krisis Finansial 2008

Bank Sentral dianggap gagal mencegah krisis finansial global tahun 2008 dan di Indonesia 1998 dan bahwa kebijakan yang diambil oleh Bank Sentral sejak itu belum sepenuhnya mencegah resesi dan ketidakstabilan ekonomi.

3.Ketidaksetaraan Ekonomi:

Beberapa kritikus berpendapat bahwa kebijakan Bank Sentral cenderung mendukung sektor keuangan dan korporasi besar, yang dapat memperburuk ketidaksetaraan ekonomi.

Pro dan kontra terkait pembentukan Bank Sentral mencerminkan perbedaan pandangan tentang peran pemerintah dan lembaga keuangan dalam mengatur ekonomi.

Para Pendukung percaya bahwa Bank sentral adalah alat penting dalam mencegah krisis dan menjaga pertumbuhan ekonomi, sementara kritikus mengkhawatirkan ketergantungan yang berlebihan pada lembaga tersebut dan meragukan efektivitasnya dalam mencegah krisis.

Saat ini di seluruh dunia menerapkan atau mengadopsi sistem Pembentukan Bank Sentral. Hal ini karena faktor keuntungan dalam segi otoritas Sentral pengendali ekonomi  *

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

Your email address will not be published.