Profil Bagaskara Ikhlasulla Arif, Tanggung Jawab, dan Bayang-Bayang Skandal BBM Oplosan

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Jakarta, – Nama Bagaskara Ikhlasulla Arif kembali menjadi sorotan publik setelah ia menempati posisi strategis sebagai Manager Non-Government Relations di PT Pertamina (Persero), perusahaan induk dari PT Pertamina Patra Niaga.

 

Pria yang merupakan keponakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini menuai perhatian bukan hanya karena hubungan keluarganya, tetapi juga karena namanya dikaitkan—meski secara tidak langsung—dengan skandal korupsi bahan bakar minyak (BBM) oplosan yang mencoreng nama baik Pertamina.

 

Bagaskara Ikhlasulla Arif lahir dari pasangan Arif Budi Sulistyo dan Titik Relawati, adik bungsu Jokowi. Dengan demikian, ia adalah keponakan langsung dari mantan presiden yang menjabat hingga Oktober 2024. Bagaskara menyelesaikan pendidikan menengahnya di SMA Negeri 4 Surakarta sebelum melanjutkan studi ke Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.
 
Di UGM, ia mengambil jurusan Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol), dan lulus pada tahun 2016 dengan gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.Ikom).
Sebelum bergabung dengan Pertamina, Bagaskara memiliki pengalaman kerja di PT Bank Rakyat Indonesia (BRI).

 

Kariernya di BRI dimulai pada November 2018, di mana ia langsung menjabat sebagai Asisten Manajer dan kemudian naik pangkat menjadi Vice President Government Relations and CSR hingga Oktober 2021.

 

Pada November 2021, ia bergabung dengan Pertamina sebagai Senior Expert Government Relations, sebelum akhirnya diangkat menjadi Manager Non-Government Relations pada Maret 2024.

 

Pengangkatan ini dikonfirmasi oleh Vice President Corporate Communication Pertamina, Ascarya melalui jalur profesional (experienced hire), yang menurut Pertamina dilakukan sesuai prosedur dan kompetensi.

 

Bagaskara menikah dengan Ima Qoyyimah pada 12 Maret 2022 di Gedung Graha Saba Buana, Solo, dalam sebuah acara yang dihadiri Jokowi sebagai saksi nikah. Kehidupan pribadinya relatif tertutup, dengan akun media sosialnya seperti Instagram (@bagaskaraia) diatur ke mode privat pasca sorotan publik pada 2024.

 

Tanggung Jawab di Pertamina
Sebagai Manager Non-Government Relations di PT Pertamina (Persero), Bagaskara memiliki peran strategis dalam mengelola hubungan perusahaan dengan pihak-pihak non-pemerintah, seperti organisasi masyarakat sipil (NGO), komunitas lokal, asosiasi industri, dan media.

 

Tanggung jawabnya meliputi: Mengelola Hubungan Eksternal: Memastikan komunikasi yang baik dengan pemangku kepentingan non-pemerintah untuk mendukung operasi dan reputasi Pertamina.
Dia juga memiliki tugas Menangani potensi konflik atau kritik dari masyarakat, termasuk isu lingkungan atau dampak operasional perusahaan.

 

Meskipun ia bekerja di PT Pertamina (Persero) dan bukan langsung di PT Pertamina Patra Niaga—anak perusahaan yang lebih sering dikaitkan dengan distribusi BBM—posisinya tetap strategis karena Pertamina sebagai induk mengawasi seluruh entitas di bawahnya, termasuk Patra Niaga.

 

Pengangkatan Bagaskara sebagai manajer di Pertamina memicu tuduhan nepotisme, mengingat hubungan kekerabatannya dengan Jokowi. Titik Relawati, ibunya, adalah adik bungsu Jokowi, menjadikan Bagaskara bagian dari lingkaran keluarga dekat presiden yang mendominasi sejumlah posisi penting selama dekade terakhir.

 

Selain Bagaskara, Joko Priyambodo—menantu Idayati, adik lain Jokowi—juga menjabat sebagai Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, anak perusahaan Pertamina lainnya, sejak Mei 2024.

 

Kritik publik mengarah pada dugaan bahwa hubungan keluarga mempermudah Bagaskara mendapatkan posisi tersebut. Namun, pihak Pertamina, melalui Fadjar Djoko Santoso, bersikeras bahwa pengangkatan Bagaskara dilakukan melalui proses seleksi internal yang ketat dan berdasarkan pengalaman serta kompetensinya. Rekam jejaknya di BRI dan tiga tahun di Pertamina sebelum promosi menjadi argumen pembelaan.

 

Meski begitu, skeptisisme tetap mengemuka, terutama karena pola serupa terlihat pada anggota keluarga Jokowi lainnya, seperti Gibran Rakabuming Raka (Wali Kota Solo dan kemudian Wakil Presiden) serta Bobby Nasution (Wali Kota Medan).

 

Bayang-Bayang Skandal BBM Oplosan dan Korupsi

 

Pertamina kini terseret dalam skandal korupsi terkait BBM oplosan, di mana oknum di PT Pertamina Patra Niaga diduga mencampur bahan bakar berkualitas rendah dengan premium untuk keuntungan pribadi.

 

Kasus ini mencuat setelah Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung atas dugaan korupsi dalam pengelolaan distribusi BBM. Penyelidikan mengungkap kerugian negara hingga triliunan rupiah akibat praktik tersebut.

 

Bagaskara, sebagai Manager Non-Government Relations di Pertamina induk, tidak memiliki keterlibatan langsung dalam operasional Patra Niaga atau kasus tersebut, karena tugasnya lebih kepada komunikasi eksternal ketimbang manajemen distribusi BBM. Namun, posisinya yang strategis di level manajerial Pertamina secara tidak langsung menempatkannya dalam sorotan. .

 

Sebagai bagian dari struktur kepemimpinan, ia dianggap memiliki tanggung jawab moral untuk memastikan reputasi perusahaan tetap terjaga—sesuatu yang gagal dilakukan di tengah skandal ini. Publik pun mempertanyakan apakah ia, bersama pejabat lain yang terkait Jokowi, cukup proaktif mengantisipasi atau menangani dampak kasus tersebut.

 

Kontroversi dan Persepsi Publik
Skandal BBM oplosan memperkuat narasi bahwa lingkaran keluarga Jokowi di BUMN rentan terhadap praktik tidak sehat, meskipun tidak ada bukti konkret yang mengaitkan Bagaskara secara langsung dengan korupsi tersebut.

 

Posts di platform X, seperti yang diunggah oleh akun

@Mata_Netizen62

pada 27 Februari 2025, bahkan menyebut fokus publik pada isu lain—seperti kritik terhadap Ahok—adalah upaya untuk mengalihkan perhatian dari posisi keluarga Jokowi di Pertamina. Ini mencerminkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap integritas pengangkatan pejabat berbasis koneksi keluarga.

 

Bagaskara Ikhlasulla Arif adalah figur yang mencerminkan kombinasi kompetensi profesional dan privilese keluarga.

 

Posisinya di Pertamina, meski tidak langsung terkait operasional Patra Niaga, tetap membuatnya berada di bawah pengawasan ketat publik, terutama di tengah skandal BBM oplosan.

 

Hubungannya dengan Jokowi memang membukakan pintu, tetapi tuduhan nepotisme belum didukung bukti kuat melampaui persepsi. Yang jelas, kasus ini menambah beban bagi Pertamina—dan secara tidak langsung Bagaskara—untuk membuktikan bahwa jabatan strategisnya diperoleh dan dijalankan dengan integritas. Hingga penyelidikan lebih lanjut, peran serta tanggung jawabnya dalam konteks korupsi tetap bersifat spekulatif, namun bayang-bayangnya sulit dihindari

Get real time updates directly on you device, subscribe now.