Surabaya — Seorang wanita muda di Surabaya ditemukan tewas dengan lilitan kabel USB di lehernya pada Selasa (30/07/2024).
Awalnya, petugas yang datang ke lokasi kejadian menduga bahwa wanita tersebut tewas akibat bunuh diri. Namun, hasil penyelidikan kemudian mengungkap bahwa wanita tersebut adalah korban pembunuhan.
Dalam waktu kurang dari 24 jam, polisi berhasil menangkap pelaku pembunuhan yang ternyata adalah adik kandungnya sendiri.
Korban diketahui bernama Sandra, berusia 30 tahun, dan masih lajang.
Septa, seorang petugas keamanan perumahan yang pertama kali menemukan korban, menjelaskan bahwa dia curiga melihat pintu rumah korban yang terbuka. Saat memeriksa lebih lanjut, dia menemukan Sandra sudah tidak bernyawa. “Saya keliling komplek seperti biasa, tapi melihat pintu rumah Sandra terbuka, padahal biasanya tertutup rapat. Ketika saya cek, ternyata dia sudah tewas,” ungkap Septa.
Menurut tetangga, Sandra dikenal sebagai pribadi yang tertutup dan jarang berinteraksi dengan warga sekitar. Dia hanya terlihat keluar rumah saat pergi bekerja. Sandra adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Joko, salah satu tetangga, mengungkapkan bahwa Sandra tinggal sendiri sejak lebaran. Korban awalnya tinggal bersama ibu dan adik-adiknya, tetapi sempat ada cekcok, sehingga adik perempuannya pindah. Sejak satu bulan lalu, adik laki-lakinya, Jonathan, juga pindah tempat tinggal.
Plt Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Kompol Teguh Setiawan, menyatakan bahwa berdasarkan penyelidikan yang dilakukan oleh tim gabungan Polrestabes, Polsek Tandes, dan tim inafis, Sandra diduga kuat menjadi korban pembunuhan.
“Hasil penyelidikan menunjukkan indikasi bahwa Sandra adalah korban pembunuhan,” kata Kompol Teguh.
Dalam waktu kurang dari 24 jam, polisi berhasil menangkap pelaku yang diduga adalah adik perempuan korban berinisial PT, berusia 26 tahun. Pelaku ditangkap dan dibawa ke Mapolrestabes Surabaya untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. “Kami telah mengamankan sejumlah barang bukti dari TKP dan akan melakukan gelar perkara untuk menentukan motif pelaku,” tambah Kompol Teguh.
Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap motif di balik tindakan tragis tersebut.*