Tutup Saja Jika Perusahaan Media Besar Bergantung pada Iklan Pemerintah!

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Di era informasi saat ini, media memiliki peran strategis dalam menyampaikan berita dan membentuk opini publik. Namun,  banyak perusahaan media yang mengandalkan iklan pemerintah sebagai sumber pendapatan utama. Ketergantungan ini bukan hanya membebani anggaran negara, tetapi juga berpotensi menghilangkan independensi yang lebih serius.  

Iklan Pemerintah: Sumber Dana atau Beban Publik?

Pemerintah sering menggunakan dana APBN atau APBD untuk membiayai iklan layanan publik, sosialisasi kebijakan, hingga promosi program pemerintah. Secara teori, ini sah-sah saja. Namun, ketika suatu media bergantung pada anggaran pemerintah, maka terjadi masalah serius

Setiap tahun, ratusan miliar rupiah dialokasikan untuk belanja iklan pemerintah di berbagai media.

Jika dana ini justru hanya menopang keberlangsungan media tertentu tanpa memberikan nilai tambah yang signifikan bagi masyarakat, maka ini adalah pemborosan. Dana publik lebih baik digunakan untuk kepentingan yang lebih mendesak, seperti pendidikan, kesehatan, atau infrastruktur.  

Ketergantungan yang Melemahkan  

Media yang terlalu bergantung pada iklan pemerintah atau ambil aji mumpung cenderung kehilangan daya, Mereka tidak terdorong untuk mencari model bisnis yang lebih berkelanjutan, seperti berlangganan atau diversifikasi pendapatan. Akibatnya, mereka menjadi pasif dan hanya menunggu suntikan dana dari pemerintah.

Hilangnya Independensi Jurnalistik 

Fungsi utama media adalah sebagai watchdog, kontrol sosial kebijakan pemerintah agar tetap transparan dan akuntabel. Namun, ketika pemasukan mereka berasal dari pemerintah, apa yang akan terjadi selanjutnya?

Beberapa pemain Media besar yang menerima dana gemuk dari pemerintah berisiko menjadi “corong” kekuasaan, hanya memberitakan sisi positif kebijakan. Ini menciptakan lingkungan informasi yang tidak seimbang dan dapat membahayakan demokrasi.  

Penyensoran Terselubung 

Media tertentu yang mendapat keuntungan finansial dari anggaran negara berpotensi untuk enggan memberitakan isu-isu sensitif yang merugikan citra pemerintah. Ini berakibat menurunnya kualitas jurnalisme investigatif.

Solusi: Media Harus Mandiri atau Ditutup

Jika media yang bergantung pada iklan pemerintah tidak bisa mencari model bisnis yang lebih berkelanjutan, maka sebaiknya mereka ditutup saja.

Media harus mampu bertahan dengan model bisnis yang tidak merugikan dana publik dan tetap menjaga independensinya.

Pemerintah sebaiknya membatasi iklan hanya untuk kepentingan mendesak, bukan sebagai subsidi terselubung bagi perusahaan media tertentu.

Mendorong model bisnis yang lebih sehat

Media bisa beralih ke model berlangganan, donasi publik, atau kolaborasi dengan sektor swasta tanpa mengorbankan independensi.

Jika iklan pemerintah masih diperlukan, harus ada regulasi ketat agar distribusinya adil dan tidak menciptakan media yang hanya berfungsi sebagai alat propaganda.

Ketergantungan media pada iklan pemerintah bukan hanya membebani anggaran negara, tetapi juga mengancam kebebasan pers dan kualitas informasi yang diterima publik.

Jika media tidak bisa bertahan tanpa suntikan dana pemerintah, maka mereka sebaiknya ditutup atau bertransformasi ke model bisnis yang lebih mandiri. Hanya dengan demikian, media dapat benar-benar menjalankan fungsinya sebagai penyampai informasi yang independen, kredibel, dan berpihak pada kepentingan masyarakat, bukan sekadar menjadi alat propaganda kekuasaan.

Get real time updates directly on you device, subscribe now.