Prahara Kenaikan NJOP di Kota Batu, Ketua DPRD Asmadi : Itu Terjadi Berulang Ulang 

Tempo hari sama, ada keluhan dari warga Sidomulyo, tanahnya itu masuk didalam dan tidak ada akses jalan masuk ke lahan.Tapi NJOP nya mengalahkan NJOP tanah yang ada di tepi jalan

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BATU ( SurabayaPostNews) – Masalah  kenaikan nilai jual objek pajak (NJOP) yang dinilai tidak wajar dan membuat salah satu warga menjerit. Ternyata tidak hanya dialami Regina salah satu warga Desa Sumbergondo, Kecamatan Bumiaji Kota Batu saja.

Pasalnya, ketika Ketua DPRD Kota Batu, Asmadi dikonfirmasi terkait persoalannya Regina tentang kenaikan NJOP dari Rp 128 ribu, menjadi Rp 614 ribu, Asmadi menyebut, hal serupa sebelumnya juga terjadi pada tanah milik tetangganya di Desa Sidomulyo Batu.

“Tempo hari sama, ada keluhan dari warga Sidomulyo, tanahnya itu masuk didalam dan tidak ada akses jalan masuk ke lahan.Tapi NJOP nya mengalahkan NJOP tanah yang ada di tepi jalan,” kata Asmadi, Jumat (5/8/2022).

Sedangkan yang ada ditepi jalan, menurutnya malah murah dan itu sempat di pertanyakan.

“Saya sempat mempertanyakan ke badan perencanaan pembangunan penelitian dan pengembangan daerah (Bappelitbangda) Kota Batu,” ungkapnya.

Saat itu, ungkap dia, yang dipertanyakan  kenapa sampai terjadi seperti itu? .

“Ternyata itu akan diturunkan harganya, karena sudah terlanjur, artinya masih menungu waktu, dan kedepan mau segera dirubah .Kemarin sudah ada tahapan mau dirubah. Itu kan hal – hal yang salah,” seru dia.

Makanya, lanjut dia, berkenaan yang di Desa Bulukerto menurut Asmadi harus di kaji ulang.

“Apa benar segitu NJOP nya ? jangan – jangan kejadiannya seperti yang terjadi di Desa Sidomulyo,” tanya Asmadi.

Karena, menurut Asmadi kejadian yang di Sidomulyo pihaknya mengetahui sendiri.

“Saya tau sendiri lahannya sepeda motor itu saja tidak bisa masuk. Namun NJOP nya kembali lagi mengalahkan NJOP tahan yang ada di tepi jalan raya,” lanjutnya.

Yang di Sidomulyo menurutnya ada 3 bidang. Oleh karena itu, pihaknya menghimbau kepada dinas terkait harus hati – hati, jeli dan teliti.

“Berkenaan dengan kejadian ini sudah berulang – ulang artinya tidak hanya sekali.Ini harus ada ketelitian dan harus dilihat objek pajak nya sudah sesuai apa tidak? dan petugasnya harus kelapamgan langsung cek lokasi  ,”terangnya.

Kembali lagi terkait peristiwa NJOP yang di Sidomulyo, karena pemiliknya adalah tetangga, jadi pada saat dirinya tahlilan tetangganya mengadu.

“Saat itu tetangga ku mengeluh kepada saya. Masak tanah saya kemarin itu habisnya sekitar Rp 30 ribu, sekaramg menjadi Rp 4 juta,” katanya.

Kalau sepeti itu, menurut Asmadi, bukan naik atau merubah harga, tapi itu sudah mengganti harga. (gus)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

Your email address will not be published.