Get real time updates directly on you device, subscribe now.
SURABAYAPOSTNEWS.COM — Presiden AS Joe Biden menggunakan pidatonya di Majelis Umum PBB untuk mengecam Rusia dan Vladimir Putin, dengan mengklaim bahwa mereka “tanpa malu-malu melanggar prinsip inti” dari piagam PBB.
Alfred de Zayas, mantan pakar independen PBB, telah mempertimbangkan tuduhan Biden. Dia secara terang mengatakan bahwa Amerika memiliki standard ganda di forum PBB.
“AS telah menerapkan standar ganda di semua forum Perserikatan Bangsa-Bangsa,” kata Alfred de Zayas, profesor hukum internasional di Jenewa, yang juga mantan Pakar Independen PBB untuk Tatanan Internasional periode (2012-2018).
Pengacara senior di Kantor Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia itu menyatakan banyaknya pelanggaran HAM oleh Amerika dibeberapa kawasan termasuk Irak dan Afghanistan.
“Terlalu jelas bahwa agresi oleh AS dan negara-negara NATO lainnya di Yugoslavia, Afghanistan, Irak, Libya dan Suriah mengakibatkan pelanggaran berat terhadap Piagam PBB.”kata dia.
De Zayas menggambarkan Piagam PBB, “yang harus dianggap sebagai konstitusi dunia,” sebagai “sebuah tatanan internasional berbasis aturan yang kuat dan dapat diterapkan.”
“Masalahnya adalah AS secara sistematis melanggar prinsip-prinsip inti Piagam sejak diadopsi pada 24 Oktober 1945,” kata mantan pakar PBB itu.
“AS hanya memberikan lip service pada Piagam dan pada saat yang sama mencoba untuk meminta ‘aturan berbasis aturan’ yang berbeda yang tidak lain adalah seperangkat aturan yang secara sepihak diberlakukan di seluruh dunia oleh AS dan sekutunya. “Ungkapnya.
Selain itu, Washington secara de facto dikatakannya telah memperalat badan-badan PBB untuk memajukan kepentingan geopolitik AS dan NATO.
“telah menghancurkan kepercayaan yang dimiliki banyak orang di PBB,” kata mantan pakar PBB itu.
Menurut de Zayas, “telah menjadi sangat jelas bahwa Majelis Umum PBB dan Dewan Hak Asasi Manusia PBB sebagian besar melayani Washington dan Brussels.”@**