Surabaya,– Hujan deras yang mengguyur Surabaya barat menyebabkan banjir di beberapa titik, termasuk Jalan Lidah Kulon, terutama di pertigaan menuju kawasan perumahan elite Citraland, jumat malam, (7/3/25) pukul 22:30 WIB.
Genangan air yang cukup tinggi membuat jalan tersebut tampak seperti aliran sungai besar, menghambat lalu lintas dan aktivitas warga sekitar.
Seorang pengendara yang melintas, Andi (32), mengungkapkan bahwa banjir di daerah ini semakin sering terjadi, terutama setelah hujan deras berkepanjangan.
“Dulu banjir memang ada, tapi tidak separah ini. Sekarang setiap hujan deras, jalanan langsung berubah jadi sungai. Kalau sudah begini, kami yang tinggal di sekitar sini kesulitan keluar rumah,” ujarnya.
Selain menghambat arus lalu lintas, banjir ini juga berdampak pada warga dan pedagang di sekitar Jalan Lidah Kulon. Beberapa warung dan toko kecil terpaksa tutup lebih awal karena air mulai masuk ke area dagangan mereka.
Menurut Reza (31), seorang pedagang roti bakar, kondisi ini membuatnya merugi karena dagangannya tidak bisa laku.
“Biasanya saya jualan sampai malam, tapi kalau sudah banjir begini, orang-orang malas mampir. Dagangan jadi sepi,” keluhnya.
Berdasarkan pantauan, ketinggian air di beberapa titik mencapai 40 cm, termasuk di Jalan Sepat Lidah Kulon, RT 05, RW 05.
Genangan ini menyebabkan kendaraan roda dua sulit melintas, dan beberapa pengendara terpaksa menuntun motornya. Mobil-mobil kecil harus berhati-hati untuk menghindari mogok di tengah genangan.
Keluhan Warga dan Tindakan DPRD Surabaya
Warga Lidah Kulon telah lama mengeluhkan banjir yang sering terjadi di wilayah mereka. Mereka menilai bahwa pengembang perumahan Citraland belum memenuhi kewajibannya terkait perawatan dan pengelolaan Waduk Slamet, yang berfungsi sebagai kolam tampung air. citeturn0search8
Menindaklanjuti keluhan tersebut, DPRD Kota Surabaya telah memfasilitasi pertemuan antara perwakilan warga Lidah Kulon dan pihak Citraland pada Jumat, 21 Februari 2025.
Pertemuan yang digelar di kantor Kelurahan Lidah Kulon ini menghasilkan komitmen dari Citraland untuk melakukan normalisasi sungai dan Waduk Slamet dalam waktu 30 hari. Wakil Ketua DPRD Surabaya, Arif Fathoni, menegaskan bahwa jika komitmen tersebut tidak dipenuhi, pihaknya akan mengambil langkah lanjutan. citeturn0search1
Warga berharap komitmen Citraland untuk menormalisasi Waduk Slamet dapat segera direalisasikan, sehingga masalah banjir yang sering melanda kawasan mereka dapat teratasi. Anggota Komisi C DPRD Surabaya, Achmad Nurdjayanto, menyatakan bahwa pihaknya akan mengawal janji Citraland dalam melakukan normalisasi tersebut.
Dengan adanya komitmen ini, diharapkan permasalahan banjir di Jalan Lidah Kulon dan sekitarnya dapat segera teratasi, sehingga aktivitas warga dan pengguna jalan tidak lagi terganggu oleh genangan air.