Jakarta — Dalam langkah strategisnya, BCA Sekuritas, bagian dari grup Djarum, berencana untuk mengambil alih sebagian besar saham PT Smartfren Telecom Tbk (IDX: FREN). Melalui rencana ini, BCA Sekuritas berpotensi memiliki 18,58 persen porsi saham, menjadikannya pemegang saham mayoritas perusahaan telekomunikasi tersebut.
Rencananya, Smartfren akan menerbitkan sebanyak 171.458.978.293 saham baru melalui Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD), dengan harga per lembar sebesar Rp50. Ini berarti Smartfren berpotensi mendapatkan dana sebesar Rp8,572 triliun jika semua pemegang HMETD menebus saham tersebut.
Meskipun demikian, pemegang saham Global Nusa Data, yang memiliki 23,79 persen saham, menyatakan tidak akan melaksanakan HMETD. Sementara itu, pemegang saham Bali Media Telekomunikasi, dengan porsi 9,81 persen, menyatakan akan melaksanakan HMETD sesuai dengan porsi kepemilikan mereka.
BCA Sekuritas sebagai Pembeli Siaga akan membeli sisa saham baru yang diterbitkan, sehingga memegang 18,8 persen porsi saham atau menjadi pemegang saham mayoritas. Hal ini juga berarti porsi kepemilikan Global Nusa Data di Smartfren akan menurun menjadi 15,2 persen.
Dana hasil right issue, yang diperkirakan mencapai Rp5,487 triliun, akan digunakan untuk pembayaran utang dan bunga pinjaman perusahaan, serta untuk modal kerja Perseroan dan/atau Entitas Anak. Rencananya, pemodal lain yang menyuntikkan modal akan tercantum dalam Daftar Pemegang Saham perseroan pada tanggal 14 Maret 2024, dengan jadwal penawaran saham baru berlangsung dari tanggal 18 hingga 22 Maret 2024.