Gagalnya Proyek Cold Storage di Kota Batu,Petani: Saya Apresiasi,Itu Tidak Terlalu Dibutuhkan

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BATU (SurabayaPostNews) – Sugeng Slamet (46) alias Bogenk warga Kota Batu menyebut gagalnya pembangunan cold storage di Kelurahan Dadaprejo, Kecamatan Junrejo dengan anggaran belasan miliar perlu diapresiasi.

Alasnya rencana pembangunan cold storage tersebut bukan hal yang benar – benar menjadi kebutuhan para petani batu,dan yang dibutuhkan petani kepedulian Pemkot Batu melalui dinas pengampu terkait pemasaran hasil pertanian.

Selain itu, Bogenk berharap dinas terkait dalam merencanakan proyek harus dengan matang dan tidak asal.

“Warga petani yang dibutuhkan campur tangannya pemerintah Kota Batu melalui dinas pemangku terkait pemasaran  hasil panen sektor pertanian di Kota Batu,itu yang diperlukan,” kata Bogenk, Kamis (25/1/2024).

Selama ini,warga petani batu belum pernah stok hasil pertanian, jenis sayur, dan buah bingung stok hasil pertanian di cold storage.

“Itu tercermin,dengan gagalnya pembangunan cold storage di Batu, warga petani tidak bingung,atau resah karena itu.Artinya tidak menjadi sebuah kebutuhan nomor wahid terkait keberadaanya cold storage tersebut,” ungkapnya.

Olehkarena itu,ia katakan ketika hal tersebut terjadi dibangun,pihaknya meyakini bakal mangkrak,lantaran tidak menjadi kebutuhan yang terlalu penting.

“Saya harap dinas terkait ketika merencanakan sesuatu,dihitung dan dikaji dengan benar,manfaat dan kepentingannya.Karena yang digunakan merupakan uang rakyat, tentunya harus bisa menghemat anggaran,dan tidak hanya sekadar mengugurkan kewajibannya sebagai pengguna anggaran,”ungkapnya.

Selanjutnya pria warga Desa Bulukerto,Kecamatan Bumiaji ini, menegaskan kembali.

“Petani butuh campur tangannya pemerintah terkait pemasaran hasil pertanian di Kota Batu,”harapnya.

Lantas harap pengusaha dan petani dengan lahan 70 hektar, terdiri dengan sewa,dan kerjasama serta pertanian milik sendiri tersebut,berharap dalam sektor pertanian di Kota Batu benar – benar dapat perhatian dari dinas terkait.

Sekadar diketahui,dengan gagalnya pembangunan prioritas tahun 2022 tersebut.Secara tidak langsung anggaran akan masuk sisa lebih pembiayaan anggaran atau SILPA dalam APBD tahun 2022.Diketahui anggaran pembangunan untuk cold storage sebesar Rp 12,3 miliar.

Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Batu,Heru Yulianto,dikonfirmasi terkait hal ini menyampaikan.

“Dari sisi perencanaan,rencana pembangunan pusat distribusi dan cold storage sudah cukup,penundaan pembangunan karena adanya perubahan prioritas pembangunan, dampak penundaan pada petani tidak terlalu signifikan karena di waktu yang sama juga terealisasi pembangunan Pasar Induk Among Tani Kota Batu,” jelas Heru melalui pesan tertulis,Kamis (25/1/2024).

Itu,lanjutnya Pasar Induk Kota Batu, didalamnya juga terdapat fasilitas cold storage bantuan dari Dirjen Horti Kementrian Pertanian yang nantinya juga dipergunakan untuk menampung produk pertanian khususnya produksi Hortikultura.

Ditanya terkait rencana pembangunan cold storage tersebut apa masih tetap mau dibangun? Menurut Heru masih tetap.

“Ya tetap akan dilaksanakan, untuk nilai anggaranya nanti disesuaikan dari perhitungan tim anggaran (Timgar) dan kebijakan Wali Kota nantinya,” jelasnya.@ (Gus).

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

Your email address will not be published.