Likuiditas Terpaut, Pertumbuhan Kredit Bank Terancam pada 2024

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

SurabayaPostNews — Bloomberg Technoz melaporkan bahwa perkiraan perlambatan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) diprediksi akan berlanjut, menciptakan tekanan likuiditas di sektor perbankan.

Bankir bersaing untuk menaikkan tawaran bunga simpanan seiring dengan persaingan ketat di pasar uang, yang menyentuh level tertinggi sejak pertengahan 2019.

Survei terbaru Bank Indonesia menunjukkan anjloknya pertumbuhan DPK pada kuartal pertama 2024, terutama pada deposito, tabungan, dan giro. Kebijakan ketat bank sentral berpengaruh pada lending standard yang semakin ketat, dengan pengetatan terutama terkait perjanjian kredit dan agunan.

Dampak dari situasi ini diperkirakan akan menyebabkan perlambatan pertumbuhan kredit pada kuartal pertama 2024.

Kredit modal kerja menjadi fokus utama, sementara pertumbuhan kredit tahun ini diproyeksikan hanya mencapai 10,8%, di bawah target BI 12%.

Ketidakpastian di pasar uang terjadi karena persaingan perebutan likuiditas, dengan tingkat bunga JIBOR mencapai level tertinggi dalam hampir 5 tahun. Bank merespons dengan melepas simpanan likuiditas di surat berharga untuk menjaga kelancaran penyaluran kredit.

Analis mengungkapkan kekhawatiran terkait likuiditas perbankan dan industri reksa dana, dengan harapan bahwa kondisi ini akan mereda ketika nilai tukar rupiah menguat dan stabil. Namun, ada peringatan bahwa krisis likuiditas mungkin terjadi jika beberapa bank menghadapi masalah likuiditas.

Tim riset JP Morgan memperkirakan normalisasi likuiditas setelah risiko terhadap rupiah mereda, didukung oleh pelonggaran moneter global dan penurunan suku bunga Federal Reserve.@

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

Your email address will not be published.