Dosen Universitas Ciputra, Gelar Pelatihan Pembuatan Sajadah Anak Pada Warga Desa Bungurasih

melalui pelatihan ini, peserta dapat meningkatkan kemampuan menjahit yang dimiliki, serta dapat menghasilkan varian produk yang baru sehingga dapat mendukung peningkatan pendapatan atau ekonomi bagi kelompok usaha Bungurasih

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

SURABAYA (SurabayaPostNews) -Di momen Rahmadan ini, Louisa Christine Hartanto Dosen FIKOM UC bersama Soelistyowati Dosen Program Studi Fashion Product Design and Business UC (FPD) mengadakan Pelatihan Menjahit Produk Fesyen Bertema Religi Islami. Hal ini ditujukan untuk meningkatkan kemapuan Kelompok Usaha Bungurasih Handmade.

“Bulan Rahmadan bulan penuh berkah hendaknya d iisi dengan kegiatan yang penuh manfaat. Kali saya dan Bu Soelistyowati berkolaborasi melatih Kelompok Usaha Bungurasih Handmade membuat sajadah anak dengan motif lucu dan paduan warna yang menarik. Tujuannya supaya penjualan bisa meningkat. Apalagi momennya pas juga ya, ini bulan Rahmadan,” terang Louisa.

Pelatihan yang digelar selama 3x pertemuan ini berfokus pada pemanfaatan kain perca sebagai motif dan hiasan pada sajadah anak. Soelistyowati menjelaskan bahwa agenda selama 3x pertemuan ini adalah seputar pembuatan pola, proses menjahit, dan evaluasi hasil produk.

Peserta juga diajarkan cara memadu padankan warna kain perca dengan warna bahan kain dasar yang digunakan sebagai produk sajadah anak.

“Kegiatan ini diikuti oleh 10 anggota Kelompok Usaha Bungurasih Homemade. Jadi proses pelatihan tidak ada kesulitan karena mereka sudah punya dasar kemampuan menjahit. Hanya saja Ibu-Ibu peserta ini perlu diasah kemampuan dalam padu-padan warna sehingga tapilan akhirnya menarik secara warna dan bentuk aplikasi kain perca-nya sebagai hiasan. Saya dibantu oleh 5 orang mahasiswa FPD untuk mendampingi pesersta dalam proses produksi ,” terang Soelistyowati.

Menurutnya, Cara memotong pola dengan tepat pun kami ajarkan, sehingga bisa memaksimalkan bahan. Tidak banyak kain yang terbuang.

Louisa memparkan, bahwa kepala desa bungurasih mendukung kegiatan ini dengan membuka balai desa sebagai tempat pelatihan.

“Kepala desa bungurasih mendukung kegiatan ini. Selain warganya mendapat tambahan ilmu dan keterampiran, kelompok usaha Bungurasih Handmade ini juga mendapatkan tambahan 3 buah mesin jahit yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan proses produksi yang ada. Dari awal memiliki 5 mesin, kini kelompok usaha tersebut memiliki 8 mesin jahit yang dapat menunjang proses produksi,” terang Louisa.

Bu Deka salah satu peserta mengaku senang bisa mendapatkan tambahan ilmu menjahit produk yang bisa digunakan untuk orang, juga bisa bikin sajadah sendiri untuk cucu pada lebaran nanti.

Sajadah anak yang dibandrol Rp.40.000 – Rp. 60.000 ini sudah dipasarkan melalui salah satu marketplace dan melaui usaha ibu-ibu PKK Desa Bungurasih.

Louisa berharap melalui pelatihan ini, peserta dapat meningkatkan kemampuan menjahit yang dimiliki, serta dapat menghasilkan varian produk yang baru sehingga dapat mendukung peningkatan pendapatan atau ekonomi bagi kelompok usaha Bungurasih.

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

Your email address will not be published.