Krisis Pangan Di Inggris, Warga Berpenghasilan 350 Juta Mulai Ketir-Ketir

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

SURABAYAPOSTNEWS.COM – Warga Inggris yang berpenghasilan dibawah $ 25 ribu atau sekitar 350 juta mulai ketir-ketir untuk memenuhi kebutuhan pokok dasar pangan mereka selama tahun ini.

Menurut sebuah survei yang dirilis Sky News Selasa (17/5/2022) dari 2.000 warga Inggris, 89% merasa khawatir tentang bagaimana krisis biaya hidup akan mempengaruhi negara secara keseluruhan selama enam bulan ke depan.

Sementara 83% khawatir tentang keadaan pribadi mereka.

Mereka yang berpenghasilan rendah lebih khawatir. Mereka yang berpenghasilan di bawah US$ 25 ribu menggambarkan diri dengan ‘sangat prihatin’ tentang bagaimana akan memenuhi kebutuhan tahun ini,” lapor survei itu.

Kenaikan harga dan kelangkaan ini juga diperparah dengan perang Rusia dan Ukraina. Bagaimana tidak, Ukraina merupakan “keranjang roti” Eropa.

Akibat perang dengan Rusia, Ukraina tak mampu mengekspor biji-bijian, pupuk, hingga minyak sayur. Saat ini pertempuran masih berlangsung dan menghancurkan ladang tanaman dan mengganggu panen negara itu.

“Maaf karena ‘kiamat’ yang terjadi saat ini, tapi ini jadi fokus kami,” tegas Gubernur Bank of England, Andrew Bailey.

“Tidak mengherankan melihat inflasi harga pangan sepanjang tahun berjalan menuju 10%,” kata ketua merek makanan kelas atas negara itu, Archie Norman, mengatakan kepada radio BBC.

Krisis ini sendiri juga diperparah oleh keputusan India yang melarang ekspor gandum.

Indonesia pun disebut mengambil peran karena melarang ekspor minyak sawit.

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

Your email address will not be published.