Kunjungi Siswi SD Di Menganti, Kak Seto Soroti Perlindungan Anak dan Lingkungan Ramah di Sekolah

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

GRESIK (SurabayaPostNews) — Peristiwa sisiwi SDN di Kecamatan Menganti, Gresik, yang matanya dicolok tusuk pentol kakak kelasnya mendapat perhatian serius dari ketua LPAI (Lembaga Perlindungan Anak Indonesia) Seto Mulyadi.

Pemerhati Anak yang akrab disapa kak Seto itupun sempat mengunjungi kediaman korban di salah satu Desa di Kecamatan Menganti. Gresik.

Kak Seto meminta lembaga Pendidikan khususnya SD di Seluruh Indonesia meningkatkan standard guru. Dan Menciptakan lingkungan yang ramah bagi anak agar kejadian serupa tak terulang.

Pihak keluarga, Lingkungan Masyarakat dan juga tempat ibadah menurut Kak Seto memiliki peran penting untuk mendorong lingkungan yang ramah anak. Sehingga tercipta Kabupaten/Kota yang layak bagi anak menuju Idola (Indonesia Layak Anak).

“Kunci utama adalah senantiasa menciptakan lingkungan yang ramah-anak, baik itu di sekolah, keluarga, tempat ibadah, lingkungan masyarakat. Sehingga tercipta Kabupaten/Kota yang layak anak menuju ke IDOLA (Indonesia yang layak anak) di tahun 2030,” Ujar Kak Seto.

Kak Seto kemudian menjelaskan soal Sekolah ramah anak dimana para Guru memiliki peran dalam mendidik para siswa dengan cara-cara kreatif sehingga menciptakan atau menghasilkan anak-anak yang ramah satu sama lain.

“Berarti di Sekolah yang ramah anak, dimana para gurunya mendidik para siswa dengan kreatif dan menjadi sahabat-anak, juga akan menghasilkan anak-anak yang ramah satu sama lain, bebas dari perundungan (bullying) dan mencintai persahabatan”papar Kak Seto.

Dalam kunjungannya itu kak Seto mengajak korban SAH menyanyi, bahkan korban dapat menyelasaikan 3 lagu. “Saya sangat senang dapat bertemu langsung dengan adik SAH. Kami mengedepankan kepentingan terbaik dan perlindungan bagi anak,” Ujar kak Seto.

Kondisi terakhir SAH sewaktu ditemui Kak Seto dikatakan sangat komunikatif. Ia berharap kondisi ini bisa memulihkan sikologinya.

“Kondisi ini jangan sampai berubah. Apalagi isu yang berkembang bermacam-macam dan jangan sampai kemudian anak menjadi sasaran bullying berikutnya di Sekolah,”demikian kak Seto. @ jun

 

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

Your email address will not be published.