BATU (SurabayaPostNews) – Malang Corruption Watch (MCW) pertanyakan tiga nama kandidat pejabat (Pj) Walikota Batu di Gedung DPRD Kota Batu,Rabu (23/11/2022).
Pertanyaan tersebut,dilakukan oleh Kepala Hukum dan Peradilan Raymond Tobing bersama Fajriyanto Raharjo selaku Unit Monitoring Hukum MCW.
“DPRD Kota Batu usulkan 3 nama kandidat Pj Walikota Batu Sanggup dan layakkah menjalankan amanah,” tanya Raymond dalam konferensi pers nya, Rabu, 23/11/2022.
Seperti diketahui, sebanyak 101 Kepala Daerah di seluruh Indonesia, disebutkan terdiri dari 7 Gubernur,76 Bupati, dan 18 Walikota, tengah mengalami kekosongan di tahun 2022.
“Hal ini merupakan dampak dari adanya pemilu serentak, termasuk Pilkada yang akan diselenggarakan pada tahun 2024 mendatang.Kota Batu termasuk salah satu daerah yang mengalami kekosongan Kepala Daerah.
“Mengatasi kekosongan Walikota Kota Batu Dewanti Rumpoko dan Wakilnya
Punjul Santoso yang akan berakhir masa jabatannya pada Desember 2022 mendatang,” paparnya.
DPRD Kota Batu, papar dia, tengah mengusulkan tiga nama, antara lain.
- 1.Dr.Ir. Wahyu Hidayat MM, yang sekarang menjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malang.
- 2.Dr.Hudiyono,M.Si, menjabat sebagai Diskominfo Provinsi Jatim.
- 3.Drs.Zadim Efisiensi,M.S, menjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batu.
“Catatan merah kandidat Pj Walikota Batu, nama yang diusulkan DPRD Kota Batu melalui rapat usulan 17 November 2022 tidak asing lagi
di telinga publik, dan MCW menemukan sejumlah catatan merah dari ketiga nama tersebut,” lanjutnya.
Berdasarkan catatan dan analisis terkait usulan ketiga kandidat Pj Walikota Kota Batu di atas.
“MCW menilai DPRD Kota Batu telah gagal dalam melakukan proses seleksi, lantaran tidak memperhatikan rekam jejak dari ketiga kandidat Pj Walikota Kota Batu yang diusulkan,” tegasnya.
Olehkarena itu,Raymond meminta Mentri Dalam Negeri agar betul-betul memperhatikan rekam jejak ketiga
kandidat dalam proses pemilihan Pj Walikota Batu yang diusulkan DPRD
Kota Batu.
Sementara Ketua DPRD Kota Batu Asmadi di konfirmasi terpisah terkait hal tersebut.
“Kami kan tidak mungkin menyebutkan nama kalau orangnya tidak kenal. Misalkan dari Kementrian siapa kan tidak kenal semua? walupun kenal kan tidak mengerti Kota Batu,kan begitu,”
ujar Asmadi.
Artinya,ujar dia,mengusung orang yang tidak tau tentang batu kan begitu?.
“Yang kita tau kan hanya itu, Pak Sekda.Entah itu berhasil atau tidak,
itu kan urusan Kemendagri.Kemudian terkait Pak Sekda Kabupaten Malang, mungkin ngerti tentang Kota Batu.
“Mungkin kalau rekam jejaknya kurang baik, kan ada tahapan selanjutnya,” tegasnya.
Disinggung terkait kepangkatan ASN di Pemkot Batu yang golongannya bisa di calonkan Pj Walikota ada berapa?.
“Tidak ada,misalnya ada,tidak ada omongan yang mau nyalon.Karena semuanya itu berawal dari komunikasi.Kalau komunikasinya
tidak ada, kan tidak mungkin namanya dicantumkan,”kata Asmadi.
Makanya,menurut Asmadi, kemarin sampai terakhir tidak ada yang daftar.
Selain itu,menurutnya kan ada tim seleksi di kementrian.
“Kalau ada kandidat yang bermasalah nanti kan di pusat yang menentukan,
dan tiga nama itu yang mengusulkan dari dari 7 fraksi nama -nama itu.
Kami hanya menampung usulan dari fraksi itu dan kita kirim ke pusat.
“Artinya selain tiga nama itu tidak ada pejabat yang komunikasi mau calon. Artinya hanya tiga nama itu.Makanya kita bingung, kemarin tidak ada yang minat calon, ya tidak apa -apa kita tidak mengusulkan calon Pj,” timpalnya.
Lanjutnya,walaupun dari ketiga calon tersebut, tidak ada yang terpilih, menurut Asmadi.
“Ketika dari tiga calon tidak ada yang terpilih, tidak ngaruh.Tapi kalau bisa terpilih yang mengerti Kota Batu,dan sejarah Kota Batu,” harap nya.(Gus)