Ribuan Pedagang Pasar Pagi Pindah ke Pasar Among Tani Batu Usai Beli Meja Sendiri 

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BATU (SurabayaPostNews) – Ribuan pedagang Pasar Pagi Stadion Brantas Kota Batu sudah bisa bernafas lega lantaran sudah persiapan beraktivitas di Pasar Induk Among Tani mulai, Senin (6/5/2024).

Seperti diketahui ribuan pedagang tersebut sempat terkatung-katung menunggu kepastian pindah ke Pasar Induk Among Tani,atas kekompakan dan tekat para pedagang bisa pindah lantaran beli meja ukuran 1 X 180 meter mengunakan uangnya sendiri senilai Rp 1,2 juta, karena menunggu dari pemerintah cukup lama.

Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) juga Ketua Paguyuban Pasar Pagi Stadion Brantas Kota Batu, Sutrisno mengatakan untuk pembongkaran Pasar Pagi  pindah ke Pasar Induk Among Tani biaya sendiri, dan gotong royong  para pedagang.

“Pembongkaran Lapak – lapak ini tidak ada biaya ,hanya swadaya gotong royong dari para pedagang dan KSM. Untuk kepedulian pemerintah  alhamdulilah, sekarang mau relokasi dari Pasar Pagi ke Pasar Induk Among Tani sudah disiapkan semua lahan tempat dan fasilitas  lain,” kata Sutrisno.

Itu menurutnya juga dikawal oleh petugas kepolisian dan  target pembongkaran ini satu hari,dimulai pukul 8.00 Wib.

“Malam ini sudah mulai berjualan, untuk kepedulian pemerintah  bantuan Mobil Truk buat mengangkut Barang  – barang ke Pasar Among Tani.Kami selaku pedagang terimakasih  kepada pemerintah daerah atas kepeduliannya saat ini,”ujarnya.

Lantas ujar dia,setelah aktif disana,ia berharap ada bantuan CSR dan beberapa lainya untuk keperluan tenda pedagang.

“Kemarin sudah simulasi dengan pemerintah melalui Diskoperindag, malam ini langsung penataan meja – meja pedagang,”ungkapnya.

Disingung apakah selama ini para pedagang Pasar Pagi merasa di anak tirikan oleh pemerintah daerah,karena kepindahannya harus beli meja sendiri ?

“Kalau dulu iya,kalau sekarang tidak, karena nanti akan dibina, dan akan dibuat percontohan Pasar Pagi Jawa Timur,” tegasnya.

Waktu yang sama,Wakil Ketua Paguyuban Rokim menegaskan dari awal para pedagang kompak,mulai dari beli paving, atap dan  tenda,itu swadaya tidak ada bantuan dari pemerintah.Ditanya atas dasar apa pedagang nekat beli meja sendiri?

“Tujuannya supaya segera pindah,kalau tidak segera beli meja sendiri,dan menunggu dari pemerintah lama,”pungkasnya.(Gus)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

Your email address will not be published.